Wakil Bupati Melepas Kontingen FBIM dari Kabupaten Gunung Mas

KUALA KURUN – Sebanyak 97 orang kontingen dari Kabupaten Gumas yang akan mengikuti Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2023 dilepas. Kontingen itu terdiri dari panitia inti, koordinator seksi, pendamping, pelatih dan peserta lomba.

“Di FBIM tahun 2023 yang digelar 21-27 Mei, ada 20 lomba yang dipertandingkan. Kontingen Kabupaten Gumas ikut berpartisipasi di 13 cabang lomba,” ujar Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, Jumat, 19 Mei 2023.

Ke 13 lomba yang diikuti yakni karnaval budaya, manyipet, tari daerah, karungut, jukung tradisional, besei kambe, habayang, balogo, lawang sakepeng, mangaruhi, mangenta, pakasak lamang, serta pemilihan jagau dan bawi nyai Provinsi Kalteng.

“Saya minta seluruh kontingen FBIM bisa menjadi duta untuk memperkenalkan kesenian dan budaya daerah terbaik yang mengangkat kearifan lokal,” tuturnya.

Dia mengakui, kegiatan FBIM dalam rangka memperingati dan memeriahkan HUT Provinsi Kalteng ke-66 ini sangat positif untuk memacu prestasi para seniman dan olahragawan tradisional di tingkat provinsi.

“Tunjukkan disiplin dan sportivitas sehingga mendapat prestasi terbaik. Pesan saya kepada seluruh kontingen agar selalu menjaga kesehatan dan kekompakan selama kegiatan,” katanya.

Sementara itu, Ketua kontingen yang juga Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gumas Elkewirke menuturkan, pelaksanaan FBIM bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan kebersamaan dalam rangka melestarikan dan menumbuhkembangkan seni, budaya, dan kepariwisataan, melestarikan olahraga tradisional masyarakat dayak.

Kemudian, memperkenalkan kearifan budaya lokal, wadah bagi seniman untuk menampilkan kreativitas, sarana promosi budaya dan pariwisata, meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, serta sebagai kalender of event tahunan Pemprov Kalteng dalam kepariwisataan.

“Sasaran pelaksanaan FBIM, yakni generasi muda berbakat di bidang seni budaya dan olahraga tradisional, seniman dan budayawan dayak, serta tokoh adat yang berkompeten di bidang adat dan budaya,” tandasnya. 

(sid/matakalteng.com)