KUALA KURUN – Kawasan wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru Kuala Kurun akhirnya kembali dibuka, setelah satu tahun lebih ditutup karena pandemi Covid-19. Namun, wisatawan yang datang diwajibkan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19. Kawasan wisata ini dibuka mulai pukul 09.00 WIB-16.00 WIB.
“Sejak Jumat 28 Januari 2022 lalu, kawasan wisata Tahura Lapak Jaru Kuala Kurun sudah dibuka,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan (DLHKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Yohanes Tuah, melalui Kabid Pengelolaan Tahura Colombus, Senin 31 Januari 2022.
Dia mengatakan, tarif masuk bagi wisatawan ke kawasan wisata tersebut bervariasi. Wisatawan mancanegara Rp 15.000 per orang. Lalu wisatawan nusantara di hari biasa Rp 3.000 per orang dan hari libur Rp 5.000 per orang. Kemudian, juga ada biaya parkir kendaraan roda dua Rp 2.000 dan roda empat Rp 3.000 per unit.
“Penetapan tarif masuk ke kawasan wisata Tahura Lapak Jaru ini berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gumas Nomor 12 Tahun 2018 tentang Retribusi Daerah,” tuturnya.
Dia menuturkan, di dalam kawasan wisata Tahura Lapak Jaru Kuala Kurun dengan luas 4.117, 30 hektare ini, memiliki objek wisata yakni Air Terjun Bawin Kameloh, Air Terjun Sei Saluhan, Air Terjun Sahay Unyang, Situs Batu Salib, Goa Lapak Jaru, Goa Kelelawar, banama Lapak Jaru, Camping Ground, kolam renang, rumah pohon, out bound, dan pendopo.
“Selain menyajikan keindahan dan keasrian hutan, juga tersedia berbagai wahana untuk wisatawan yang berkunjung, yakni flying fox, jembatan goyang, jembatan tali, jaring laba-laba, dan kolam renang. Bahkan sekarang ini, ada wahana baru, yakni kendaraan ATP yang bisa digunakan wisatawan untuk berkeliling di kawasan wisata Tahura Lapak Jaru Kuala Kurun,” ujarnya.
Selama ditutup karena pandemi Covid-19, aku dia, dimanfaatkan pengelola Tahura Lapak Jaru untuk berbenah, dengan memperbaiki dan menambah fasilitas wahana penunjang wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan wisata yang dapat ditempuh sekitar 15 menit dari Kota Kuala Kurun.
“Fasilitas penunjang ini untuk menarik wisatawan datang berkunjung ke Kawasan Tahura Lapak Jaru Kuala Kurun. Dengan demikian, akan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gumas,” terangnya.
Dia pun berharap kawasan wisata Tahura Lapak Jaru yang merupakan satu-satunya di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut dapat menjadi primadona bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara, untuk memanfaatkan keindahan alamnya.
(sid/matakalteng.com)
Discussion about this post