SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi hingga asap menyeliputi udara di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Puluhan titik api terpantau oleh satelit.
“Hingga pukul 17.00 WIB, tercatat ada 32 titik api yang terpantau satelit. Wilayah yang paling banyak titik api ada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan,” kata Nur Setiawan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Bandar Udara H Asan Sampit, Senin, 2 September 2019.
Kecamatan MB Ketapang dan Seranau tercatat ada 1 titik api. Kecamatan Baamang, Mentaya Hilir Utara dan Teluk Sampit masing-masing ada 2 titik api. Kecamatan Kota Besi ada 3 titik api. Kecamatan Pulau Hanaut dan Telawang masing-masing ada 6 titik api. Dan yang terbanyak ada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, jumlahnya ada 9 titik api.
Meskipun udara sampit dipenuhi dengan asap, namun hal ini tidak membuat aktifitas warga terganggu. Status udara di kabupaten bermoto Bumi Habaring Hurung itu masih tergolong belum berbahaya.
“Dalam 3 hari terakhir ini, kualitas udara masih dalam level sedang, tidak terlalu bahaya. Namun disarankan agar para warga mengenakan masker,” tutut Nur Seriawan. Sementara itu Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel bersama tim satgas Karhutla, kembali melakukan pemadaman karhutla. Pemadaman itu dilakukan disela pemandatau keliling oleh kapolres.
(shb/matakalteng.com)
Discussion about this post