SAMPIT – Budi daya ikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus dilakukan, salah satunya yang tengah gencar dikembangkan yakni budi daya ikan jelawat. Pasalnya ikan ini merupakan jenis ikan yang dijadikan sebagai ikon Kota Sampit.
Meski demikian, Kepala Dinas Perikanan Kotim, Heriyanto mengatakan, pihaknya selama beberapa tahun terakhir tidak hanya membudidayakan ikan jelawat saja namun juga beberapa jenis ikan lokal lainnya.
Dikatakannya, pihaknya juga melakukan teknik pemijahan untuk mengembang biakan beberapa jenis ikan lokal. Teknik pemijahan merupakan proses perkawinan yang terjadi antara indukan jantan dan indukan betina yang mengeluarkan sel sperma dan sel telur dan terjadi diluar tubuh ikan (eksternal).
“Beberapa waktu lalu kita juga melakukan pemijahan ikan mas dengan melakukan suntikan pematangan gonad agar hasil benih larvanya bisa maksimal,” sebutnya, Minggu 8 November 2020.
Lanjutnya, dalam 3 tahun terakhir BPAT Dinas Perikanan Kotim sudah mampu memijahkan sendiri untuk 5 komoditi ikan lokal seperti jelawat, patin, ikan mas, nila dan lele.
“Sebelumnya kita hanya meminta suplay dari BPAT Mandiangin. Tahun depan 2021 kita menargetkan untuk dapat memijah sebanyak 1 juta benih untuk komoditi lele, 500 ribu benih untuk patin, 500 ribu benih untuk ikan mas, 500 ribu benih untuk ikan nila dan 300 ribu benih untuk ikan jelawat,” ungkapnya.
Meski di hari Sabtu dan Minggu orang lain bisa libur, dirinya mengatakan pihaknya di BPAT Kotim tetap semangat membudidayakan ikan. “Teman-teman pasti capek juga, tapi mereka tetap semangat. Dan ini juga nantinya akan berguna untuk orang banyak,” tutupnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post