SAMPIT – Pasangan Calon Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor-Irawati (HARATI) telah siapkan strategi untuk peningkatan produksi pangan daerah sehingga berdampak pada laju perekonomian masyarakat, khususnya para petani.
“Untuk meningkatkan produksi pangan kita yang pertama adalah harus fokus terhadap pembangunan sektor pertanian,” ujar Halikinnor, Sabtu 7 November 2020
Halikinnor mengungkapkan, pengembangan infrastruktur diharapkan dapat mempercepat peningkatan produksi serta kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur meliputi perbaikan irigasi, penyediaan bibit varietas unggul dan pengembangan pertanian organik serta penyediaan lahan pertanian yang luas.
Lanjutnya saat ini Pemkab Kotim di bawah kepemimpinan H. Supian Hadi terus menambah luas lahan atau meningkatkan indeks pertanian guna meningkatkan dan mempertahan produksi pangan yang berkelanjutan di Kotim.
“Bupati yang sekarangkan sudah memprogramkan itu untuk peningkatan produksi pangan kita, jadi saya akan melanjutkan. Program itu jangan sampai putus,” ungkapnya.
Dengan adanya tempat pertanian yang luas, selanjutnya adalah pengaturan irigasi yang baik, pasalnya pengaturan air yang baik menjadi faktor penting dalam pertanian.
“Air menjadi krusial dalam perubahan iklim, maka irigasi menjadi salah satu faktor penting,” papar Halikinnor.
Tidak hanya itu, dirinya juga akan memberi kesempatan bagi para peneliti,pengembang bidang pertanian atau investor untuk berperan aktif untuk berinovasi dalam rangka mengembangkan bibit varietas unggul.
“Dalan rangka meningkatkan indeks itu kita akan membuka besar-besaran kepada para peneliti untuk mengembangkan dan membudidayakan padi di Kotim,” tutur Halikinnor.
Seperti diketahui, saat ini Kotim sedang mengembangkan jenis padi baru yaitu Trisakti dengan menggunakan pupuk organik cair. Hal ini pun bertujuan untuk meningkatkan indeks pertanian. Namun pengembangan padi tersebut masih perlu dilakukan analisa terkait hasilnya.
Kedepan, menurut Halikin, strategi tersebut akan diterapkan sehingga peningkatan produksi pangan dapat tercapai. Namun itu tidak akan terwujud dengan hanya melibatkan satu stakeholder saja, perlu melibatkan semua pihak, baik pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat untuk bersama-sama membangun ketahanan pangan secara bersinergi.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post