SAMPIT – Sebagian jagoan yang melakukan penyerangan terhadap seorang siswa SMAN di Sampit masih berstatus pelajar. Hal ini dikatakan Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri pasca melakukan pemeriksaan terhadap para sekumpulan pemuda tersebut.
“Mereka ini jumlahnya lebih dari 10 orang. Namun sekarang yang baru datang disini baru 9. Tiga diantaranya sudah tidak sekolah. Mereka ini dari sekolah yang berbeda,” kata Kapolsek Ketapang pasca memberikan hukuman fisik kepada para perundungan, Rabu, 22 Desember 2021.
Bahkan dari pemeriksaan barang bawaan, ditemukan beberapa benda yang diakui sebagai jimat perlindungan yang diwariskan oleh salah seorang pelaku perundungan ini. “Kami sekarang hanya memberikan hukuman fisik agar mereka jera. Untuk tindaklanjutnya, kami serahkan ke pihak sekolah untuk mediasi, yang tentunya kami dampingi. Jika mediasinya tidak berjalan baik, maka kami siap memprosesnya sesuai jalur hukum,” tutur Kapolsek Ketapang.
Untuk diketahui, perkelahian ini terjadi lantaran adanya cekcok antar siswa satu sekolah yang sama. Lantaran masih tidak terima, salah seorang siswa yang bersangkutan kemudian memanggil teman-temannya yang tergabung dalam geng Cancut Keras.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post