SAMPIT – Sebanyak 40 orang peserta terdiri dari kepala sekolah (Kepsek) dan guru TK se-Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengikuti diklat implementasi kurikulum merdeka yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat melalui bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru TK khususnya mengenai Kurikulum Merdeka, disampaikan oleh narasumber dengan latarbelakang dari sekolah penggerak,” kata Kabid GTK Disdik Kotim, Edie Sucipto, Selasa, 27 Februari 2024.
Dalam diklat tersebut, pihaknya menghadirkan pemateri dari fasilitator guru penggerak dan juga dari ketua komunitas lireasi Kabupaten Kotim. Yang mana kegiatan dilaksanakan selama dua hari sejak Semin 26 Februari 2024 hingga 27 Februari.
“Beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan ini diantaranya Pemahaman Capaian Pembelajaran dan Merancang Pembelajaran, Modul Ajar, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Platform Merdeka Mengajar (PMM), serta Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP),” bebernya.
Dijelaskan Edie, Implementasi Kurikulum Merdeka berupaya untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Pada Kurikulum Merdeka, guru dapat mengenali potensi murid lebih dalam guna menciptakan pembelajaran yang relevan.
“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi,” pungkasnya.
(dia/matakalteng)
Discussion about this post