SAMPIT – Permainan tradisional yang hingga saat ini masih digemari hampir segala usia kembali ramai dimainkan, yakni permainan layang-layang atau sering disebut Kelayangan oleh warga Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim).
Untuk memperingati HUT Republik Indoenesia ke-76, pemerintah melakukan upacara peringatan namun meniadakan perlombaan yang umumnya dilaksanakan hampir di setiap RT untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan.
Meski demikian, warga Jalan Teratai 5, Sampit, Kotim memiliki cara sendiri untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan di tengah Pandemi Covid-19, yakni bermain layangan.
“Karena permainan ini kami tidak perlu berdesakan atau mengumpulkan banyak orang, malahan permainan ini kita harus menjaga jarak. Kami hanya bertemu dengan banyak orang di atas awan melalui layangan yang diterbangkan,” kata Anto, salah seorang warga yang bermain layangan di Jalan Teratai 5, Selasa 17 Agustus 2021.
Bahkan ujarnya, tidak hanya anak-anak yang bermain layangan namun juga usia bapak-bapak seperti dirinya yang berusia 30 an juga ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan ini dengan menaikkan layangan.
“Ada juga yang lebih tua dari saya ikut bermain, kami tidak hanya menerbangakan layangan namun di atas sana juga ada kompetisi saling memutuskan layangan, kalau kata orang sini disebut (betegang),” ungkapnya.
Bagi layangan yang mampu bertahan lebih lama terbang itulah pemenangnya, sedangkan bagi layangan yang putus dinyatakan kalah dan biasanya layangan yang jatuh diperebutkan oleh anak-anak yang menyaksikan kompetisi itu.
Meski tidak ada hadiah, Anto dan warga lainnya merasa permainan ini tetap menyenangkan. Tidak kurang dari 10 layangan yang disiapkan Anto sebagai candangan untuk memperoleh juara di hari ini.
“Hari ini saya sudah memutuskan sekitar 7 layangan di atas sana, entah milik siapa yang pasti saya puas karena menang,” ucap Anto sambil tertawa.
Menurutnya, Pandemi Covid-19 jangan dijadikan alasan untuk tidak bisa memeriahkan Hari Kemerdekaan yang seyogyanya harus disambut penuh suka cita untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia.
“Tidak perlu lomba yang meriah dan menghabiskan banyak dana untuk memperingati Hari Kemerdekaan, lomba sederhana juga tidak apa asalkan kita bisa memaknainya dengan bijaksana dan bisa menumbuhkan semangat perjuangan terlebih saat pandemi sekarang ini,” imbuhnya.
Dari pantauan Mata Kalteng, tak hanya warga Jalan Teratai 5 saja yang datang bermain layangan, namun warga dari daerah lain seperti Jalan Langsat, Jalan Manggis hingga Jalan DI Panjaitan juga ikut serta bermain di daerh tersebut. Bahkan para pemain terlihat disepanjang jalan Teratai 5 sibuk menaikkan layangan.
Selain memiliki beberapa titik lokasi yang luas untuk menerbangkan layangan, di daerah ini juga berkumpul para pesaing layangan. Secara bergantian layangan diterbangkan oleh orang yang berbeda-beda sejak siang hingga sore hari.
“Dari kemarin Senin 16 Agustus sudah ramai kami main layangan, dan berlanjut lagi hingga hari ini sampai sore lagi,” tandasnya.
Pada umumnya untuk memperingati HUT RI, masyarakat kerap kali melakukan perlombaan seperti panjat pinang, balap karung, makan kerupuk hingga perlombaan lainnya yang merupakan ciri khas peringatan HUT RI.
Namun untuk menghindari kerumunan dan munculnya cluster baru, pemerintah meniadakan segala macam perlombaan tersebut demi keamanan dan kesehatan masyarakat.
(dia/hab/matakalteng.com)
Discussion about this post