PALANGKA RAYA – Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya, Nenie Adriati Lambung, menyatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk membentuk ketahanan pangan mandiri di pekarangan rumah mereka untuk mengantisipasi krisis pangan yang bisa saja terjadi akibat gangguan distribusi dan kenaikan harga.
Menurutnya, masyarakat harus lebih memanfaatkan lahan yang ada di sekitar mereka, seperti pekarangan, kebun, atau hutan, untuk menanam pangan lokal yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim.
“Masyarakat juga harus mengembangkan budaya mengonsumsi pangan lokal yang lebih sehat dan bergizi,” ujarnya, Senin, 12 Februari 2024.
Ia menambahkan salah satu keuntungan dari ketahanan pangan mandiri adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Nenie berharap agar pemerintah daerah dapat memberikan dukungan berupa bantuan bibit, pupuk, alat, dan bimbingan teknis kepada masyarakat yang ingin mengembangkan ketahanan pangan mandiri.
Ia juga menyatakan bahwa DPRD Palangka Raya siap mendukung program-program yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan mandiri di Kota Palangka Raya. Nenie menegaskan bahwa mereka juga akan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program-program tersebut agar sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.
Masyarakat Palangka Raya bisa berpartisipasi aktif dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan mandiri dengan menanam pangan lokal di halaman rumah dan melibatkan keluarga dalam memanfaatkan produk dari kebun mereka.
“Melalui tindakan sederhana ini, masyarakat dapat mengubah budaya konsumsi pangan yang berdampak pada upaya membangun kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” imbuhnya.
Nenie menegaskan bahwa ketahanan pangan mandiri adalah penting untuk mengantisipasi krisis pangan dan memenuhi kebutuhan pangan, terutama di masa-masa sulit. Selain itu, ketahanan pangan mandiri juga membawa dampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post