Umat Muslim yang melakukan ibadah puasa terbiasa melakukan santap sahur pada dini hari, yakni sekitar pukul 3 atau 4 pagi. Di hari biasa, kita biasanya masih terlelap dengan nyenyak pada jam-jam tersebt sehingga setelah kita makan sahur.
Rasa mengantuk pun biasanya akan langsung melanda. Kebanyakan orang akan langsung menuruti rasa kantuk ini dan memilih untuk tidur setelah sahur. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, hal ini ternyata tidak baik bagi kesehatan.
Pakar kesehatan Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH yang merupakan konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan bahwa kebiasaan langsung tidur setelah santap sahur ternyata bisa menyebabkan asam lambung kembali ke kerongkongan dan menyebabkan gangguan kesehatan layaknya refluks asam lambung.
Meskipun terlihat sepele, jika refluks asam lambung ini dibiarkan begitu saja, bisa jadi hal ini akan berlanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius atau bahkan komplikasi.
Menurut dr. Ari, GERD atau gastroesophageal reflux disease ternyata termasuk dalam penyakit paling sering muncul di seluruh dunia. Setidaknya 10 hingga 20 persen orang dewasa di muka bumi ini pernah mengalami penyakit ini.
Bagi mereka yang berpuasa, masalah kesehatan ini bisa muncul karena banyak dari mereka yang kurang tidur namun tetap bangun untuk melakukan santap sahur. Setelahnya, rasa kantuk pun akan melanda dan akhirnya mereka kembali tidur.
Padahal, ada baiknya kita memberikan jeda sekitar dua jam antara waktu makan dan tidur. Gejala dari penyakit GERD sendiri biasanya adalah sensasi terbakar pada dada yang disebut sebagai heartburn, peningkatan produksi air liur, masalah bau mulut, sakit telinga, serta nyeri pada dada.
Tak hanya itu, GERD juga bisa memicu suara serak, radang pada tenggorokan, hingga batuk kering kronis. Melihat betapa buruknya gejala dari masalah kesehatan ini, ada baiknya memang kita tidak lagi langsung tidur setelah makan sahur.
(doktersehat.com/matakalteng.com)
Discussion about this post