SAMPIT – Tim Macan Mentaya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kotawaringin Timur (Kotim) berhasil meringkus 3 orang pelaku pencurian dengan pemberatan (Curat) bersenjata api dan terkenal sadis terhadap korbannya. Para pelaku tidak segan-segan melukai korban jika melawan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, para pelaku ini sangat terkenal di wilayahnya Kecamatan Mentaya Hulu. Para korban tidak berani melaporkan mereka karena terkenal akan sadisnya untuk melukai korban.
Namun apesnya mereka harus tidur balik jeruji besi karena korban penjaga walet yang mereka bacok melaporkan kejadian tersebut pada pihak berwajib. Setelah dilakukan penyelidikan, ketiga pelaku bersembunyi selama 37 hari ke kampung mereka.
“Ketiganya sudah kami tangkap, dan mereka ini merupakan pelaku curat di 3 lokasi yang berbeda di wilayah Kotim,” kata Kapolres Kotim, AKBP Sarpani melalui Kasat Reskrim, AKP Lajun Siado Rio Sianturi, saat ditemui wartawan, Selasa 8 November 2022.
Disebutkan, para tersangka adalah OJ alias Oby (26), WY alias Yudi (39), dan D alias Bowo dan satunya masih dalam DPO. Mereka berempat ini adalah komplotan terkaitkan dengan tindakan kriminal. Yakni upaya pencurian sarang burung walet dan melakukan pembacokan terhadap penjaga gedung walet tersebut.
“Mereka diamankan pada 31 Oktober sekitar pukul 12.15 WIB. Mengamankan Oby dan Bowo yang pada saat itu berada di kampungnya. Kemudian mereka dilakukan interogasi dan mereka mengakui perbuatannya tersebut,” ungkapnya.
Kasus kedua yang ditangani Polsek Antang Kalang yakni kasus pencurian peralatan bengkel. Ketiga, kasus pencurian sebuah mobil yang ditangani Polsek Parenggean serta yang terakhir kasus pidana kepemilikan senjata api. “Saat beraksi, mereka ini membawa senjata api. Jika korbannya berani melawan, maka mereka tidak segan menyerang,” jelasnya.
Saat ini, ketiga pelaku sudah mendekam di ruang tahanan Polres Kotim. Polisi masih melakukan penyidikan mendalam terkait kasus tersebut. Karena dikhawatirkan masih ada aksi kriminal lainnya yang dilakukan oleh mereka.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post