PANGKALAN BUN – Mayat yang ditemukan oleh nelayan Kumai, di perairan Tanjung Puting, dalam kondisi tanpa lengan dan kepala pada Rabu (6/11) pukul 11.00 WIB, diduga merupakan salah satu dari tiga nelayan mendawai yang hilang.
Sebelumnya salah satu nelayan Mendawai yang hilang telah ditemukan oleh petugas penjaga konservasi telor penyu sisik di Pulau Penambun, Dusun Pulau Bawal, Desa Kendawangan Kiri, Kalimantan Barat pada Sabtu 26 Oktober 2019, dengan kondisi yang serupa.
Danpos AL Letda Laut (P) MS Rio Kusuma melalui anggota Pos TNI AL Koptu Rudi Sugara mengatakan saat ditemukan mayat dalam posisi telentang dalam keadaan tanpa kepala, kedua tangan hilang dan pada bagian perut berlubang.
Belum bisa dipastikan identitas jenazah yang ditemukan mengenakan celana pendek ketat tersebut, namun berdasarkan keterangan dari pihak keluarga yang mengenali ciri – ciri dari bekas luka pada lutut sebelah kanan akibat kecelakaan kendaraan roda dua diduga merupakan bagian dari keluarga mereka yang hilang, namun mereka belum bisa mengidentifikasi namanya.
Informasi lainnya, diduga mayat tersebut merupakan salah satu dari nelayan yang hilang, lantaran pihak keluarga yang ikut menjemput jenazah bersama TNI AL telah mengenali ciri – ciri jenazah tersebut, namun untuk memastikan identitasnya masih menunggu hasil visum.
“Pukul 20.00 WIB, speed boat yang menjemput jenazah merapat di dermaga Pos TNI AL Kumai, dan jenazah segera di bawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya.
(ga/matakalteng.com)
Discussion about this post