SAMPIT – Menjelang detik-detik pergantian tahun 2020 ke 2021, warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) khususnya Kota Sampit keluhkan sulitnya mencari cabai rawit.
“Sulit sekali cari cabai rawit hari ini, saya ke pasar pagi jam 03.00 WIB sudah tidak ada yang jual atau mungkin habis,” kata Eva, salah seorang warga Kelurahan Pasir Putih, Kamis 31 Desember 2020.
Diduga kosongnya cabai rawit tersebut disebabkan tingginya minat konsumen terhadap komoditas itu menjelang pergantian tahun.
Komoditas yang diminati masyarakat ini juga mengalami kenaikan harga. Menurut Hatma salah seorabg pedagang di pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, harga cabai rawit ini mengalami kenaikan mencapai Rp 20 ribu, dari harga Rp 55 ribu kini menjadi Rp 70 ribu sampai dengan Rp 90 ribu per kilogram.
“Harganya naik sekarang padahal kemarin masih Rp 55 sampai 60 ribu aja sekarang sudah ada yang jual Rp 90 ribu,” paparnya.
Namun meskipun demikian, tingkat minat pembeli terhadap cabai rawit ini tidak mengalami penurunan melainkan mengalami peningkatan.
“Biar mahal kalau cabai rawit itu tetap aja ada yang beli. Orang kita kalau tidak makan cabai katanya kurang selera,” tambah Hatma.
Meskipun Harga cabai rawit mengalami kenaikan, namun harga pokok yang lainnya malah mengalami penurunan seperti daging ayam potong.
Harga daging ayam potong saat ini berada pada kisaran Rp 32 ribu per kilogram, sebelumnya Rp 35 ribu. Sedangkan untuk bawang putih dan merah masih dalam kondisi normal.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post