SAMPIT – Para pelaku usaha di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengaku usaha yang dijalankannya akan mengalami kerugian bahkan akan gulung tikar dimasa pandemi Covid-19.
Pasalnya, pada masa pandemi ini penjualan mengalami penurunan yang sangat drastis, sehingga berdampak pada keuntungan dan omzet yang diperoleh.
“Aduh mba sekarang ini pembelinya sepi sekali, rugi besar saya mba,” keluh Fatmawati salah seorang pelaku usaha alat rumah tangga, Senin 28 Desember 2020.
Jika sebelum pandemi Covid-19, dalam sehari dari hasil penjualan mampu memperoleh Rp 5 juta. Sedangkan sebulan mampu memperoleh omzet hingga Rp 12 juta. Sementara aat ini hanya bisa memperoleh dikisaran Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta saja, omzet pun mengalami penurunan drastis.
“Jualan seperti ini modalnya banyak, jadi dapat segitu kurang. Keuntungannya buat makan cukup sudah Alhamdulillah,” ungkapnya.
Wanita berusia 37 tahun tersebut berharap pandemi Covid-19 dapat segera berlalu agar perekonomian dapat kembali seperti semula dan usahanya dapat berjalan normal.
“Cepat berlalu, kalau seperti ini terus bisa gulung tikar, sebab pembelinya tidak ada,” terang Fatmawati.
Tidak hanya usaha perkakas rumah tangga saja yang merosot, usaha jasa transportasi juga sunyi penumpang. Jika di tahun sebelumnya menjelang tahun baru, pesanan tiket penumpang yang akan pergi keluar daerah untuk berlibur tinggi, kini hampir tidak ada.
“Karena Covid-19, jarang orang pergi berlibur ke luar daerah,” terang Pajri pemilik jasa transportasi travel.
Menurutnya, penyebab sepinya penumpang selain takut terpapar Covid-19, mahalnya ongkos perjalanan terutama tarif travel itu sendiri. Pasalnya semenjak Covid-19, Pemerintah membuat kebijakan pembatasan jumlah penumpang. Jika sebelumnya dalam satu mobil dapat diisi 7 orang, kini hanya diisi 4 orang saja.
“Ongkos sekarang mengalami kenaikan menjadi Rp 150 ribu per orang untuk jurusan Sampit ke Palangka Raya, kalau dulu cuma Rp 100 ribu saja,” tuturnya.
Biasanya menjelang tahun baru masyarakat Sampit kebanyakan lebih tertarik pergi ke Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk berlibur. Saat ini tujuan ke wilayah tersebut juga sepi. Namun yang cukup ramai adalah paketan barang yang dikirim keluar daerah.
“Biasanya masyarakat tujuannya ke Banjarmasin, mereka berlibur disana, tiketnya sekarang Rp 300 ribu,” tambahnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post