KUALA PEMBUANG – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan Albidinnor mengakui jika hingga saat ini pihaknya masih mengalami kesulitan jika berbicara tentang keberadaan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang ada di wilayah setempat.
“Kalau bicara masalah PPL, memang untuk penyebarannya sendiri kita sudah ada di setiap desa, tapi masih ada kendala yang kita hadapi terutama berkaitan dengan latar pendidikan mereka,” katanya, Kamis 21 Oktober 2021.
Ia mengakui jika latar belakangan pendidikan sebagian besar PPL yang ada di Seruyan bukan merupakan lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian melainkan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) murni. Hal ini berpengaruh terhadap transfer ilmu yang menjadi lebih lambat.
Kendati demikian, hal tersebut tidak membuat dirinya berputus asa, karena pada masa ini sendiri sangat banyak sekali saran yang bisa digunakan untuk belajar dan menambah ilmu seperti media sosial, youtube dan lain sebagainya.
Hal ini tergantung dari minat para PPL itu sendiri apakah mau belajar untuk meningkatkan ilmu pengetahuan mereka atau tidak.
“Itu yang masih jadi kendala kita. Kemudian ada juga dampaknya untuk mereka, yaitu sulit untuk masuk menjadi P3K, karena latar pendidikan itu akan menjadi salah satu syaratnya. Ini juga menjadi salah satu tantangan bagi mereka,” jelasnya.
(ald/matakalteng.com)
Discussion about this post