PALANGKA RAYA – Dinas Perdagangan Koperasi UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok secara keseluruhan di kota setempat masih stabil serta tercukupi, meski terjadi inflasi sejumlah bahan pokok, sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kepala Bidang Perdagangan pada DPKUKMP Kota Palangka Raya, Hadriansyah mengatakan, pihaknya terus memonitor dan memantau, sekaligus bekerjasama dengan distributor, agen dan pedagang, guna memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok.
“Terpenting harus dipastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok tercukupi. Serta memastikan harga sejumlah kebutuhan pokok tidak naik signifikan, karena pergerakan harga hanya menyesuaikan harga BBM. Jadi dalam batas kewajaran atau masih dalam jangkauan masyarakat,” ungkapnya, Senin 26 September 2022.
Sementara itu Hadriansyah, guna menahan sekaligus menekan kenaikan harga komoditas yang berdampak pada inflasi, maka Pemerintah Kota Palangka Raya telah menyiapkan langkah strategis. Salah satu yang tengah berjalan yakni, memberikan subsidi bahan pokok bagi masyarakat melalui operasi pasar murah, di setiap wilayah kelurahan.
Operasi pasar itu sendiri merupakan salah satu langkah strategis yang selama ini dijalankan guna menekan angka inflasi daerah. Disamping mengoptimalkan pemberian subsidi bahan pokok, maka langkah selanjutnya jelas Adau, pemerintah daerah mendorong pengembangan komoditas unggulan, guna menjaga ketahanan pangan.
“Pemko Palangka Raya melalui instansi terkaitnya, seperti dinas pertanian saat ini tengah melakukan pengembangan komoditas unggulan, antara lain budidaya bawang merah dan cabai yang selama ini kerap memicu inflasi,” bebernya.
Dia juga menambahkan upaya kongkrit dan langkah strategis lainnya dalam menahan laju inflasi, yakni memperkuat kerjasama antar daerah. Hal ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yakni Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), dimana salah satu fokus programnya adalah perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD).
“Pemko Palangka Raya memang sedang merencanakan kerjasama implementasi GNPIP dan KAD dengan sejumlah daerah dari provinsi tetangga. Seperti kerjasama holtikultura berupa produksi hasil pertanian. Ini dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan antar daerah,” ujarnya.
Kerja sama antar daerah menurut Adau, diyakini dapat mempercepat pembangunan daerah, peningkatan perekonomian daerah, serta memperkuat jaringan kerjasama antara pemerintah daerah, swasta dan masyarakat serta pelaku usaha guna menekan laju inflasi.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post