PALANGKA RAYA – Kenaikan BBM jenis Pertamax sejak 1 April lalu, serta antrean kendaraan yang mengular di SPBU Kota Palangka Raya untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite, dipastikan tidak berdampak signifikan pada kenaikan harga maupun ketersediaan kebutuhan pokok dipasaran.
“Kenaikan harga sejumlah komoditas maupun bapok dipasaran Kota Palangka Raya, masih bersifat fluktuatif atau naik turun. Jadi tidak sepenuhnya terjadi karena adanya kenaikan maupun kelangkaan BBM,” ungkap Kabid Perdagangan DPKUKMP Palangka Raya, Hadriansyah, Sabtu 2 Juli 2022.
Ia tidak menepis jika kenaikan harga sejumlah bahan bakar minyak (BBM) sedikit banyak tetap mempengaruhi terhadap kenaikan harga sejumlah komoditas tertentu. Contohnya, pasokan hewan ternak untuk persiapan Hari Raya Idul Adha, seperti sapi maupun kambing yang tetap mengalami kenaikan harga.
“Itu karena pasokan hewan kurban tersebut didatangkan dari jauh. Jadi tetap ada perhitungan biaya transportasi atau BBM,” bebernya.
Sementara itu disinggung apakah kenaikan harga BBM seperti Pertamax dalam pekan terakhir, akan berpengaruh ke angka inflasi di Kota Palangka Raya, menurut Adau tentu akan berpengaruh terhadap angka inflasi.
“Tetap akan terjadi inflasi. Namun kita berharap angka inflasinnya tidak terlalu berlebih,” harapnya.
Terlepas dari itu sambung Adau, Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, akan terus berupaya memastikan stok bapok di wilayah setempat. Terutama menjelang Hari Raya Iduladha, agar tetap aman dan terkendali.
“Kami terus memantau dan memonitor pasokan maupun harga bapok. Saat ini semuanya aman. Kalaupun ada beberapa yang mengalami kenaikan harga, tapi tidak mempengaruhi komoditas lain,” pungkasnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post