PALANGKA RAYA – Pedagang hewan kurban yang akan dijual menyambut perayaan Idul Adha 1443 H, mulai mengeluh lantaran hewan yang dijual mulai terdampak penyakit menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).
Adi salah satu pedagang hewan kurban di Palangka Raya mengatakan hewan kurban seperti Sapi, untuk tahun ini sulit didapat dan proses pengiriman dari luar daerah memerlukan beberapa syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Stok hewan Sapi yang pasti susah, harus ada surat izin yang komplit. Kita juga harus melakukan karantina setelah masuk Kota Palangka Raya. Setelah itu dicek lagi oleh dinas terkait,” kata Adi, Sabtu 11 Juni 2022.
Jika dibanding dulu, sebelum adanya PMK stok sapi sangat banyak apalagi saat menjelang hari raya Keagamaan, namun setelah penyakit menular menyerang hewan Sapi stok sapi menurun drastis. “Stok sapi di tempat kami sekarang sekitar 90 ekor saja. Kalau dulu sekitar 130 ekor. Teman-teman sama pedagang sapi juga merasakan kekurangan stok,” katanya
Kemudian, hal tersebut mempengaruhi harga jual dari hewan Sapi, karena mengingat dari beberapa faktor dan syarat untuk mendatangkan sapi ke Kota Palangka Raya. “Harganya kalau tahun dulu ibaratnya Rp 18 juta sekarang naik Rp 19 juta, jadi kenaikan harga sekitar 1,5 sampai Rp 2 juta,” ucapnya.
Selain itu, hewan kambing juga mengalami kesulitan stok, karena tidak bisa memesan dari Pulau Jawa. Untuk menyiasati hal tersebut pedagang memesan dari daerah transmigrasi Pangkoh.
“Kalau hewan Kambing tidak bisa masuk dari Pulau Jawa dan untuk stok sekarang 15 ekor jika dibanding dulu sekitar 200 ekor. Untuk harga sendiri mengalami kenaikan yang biasanya Rp 2 juta setengah sekarang Rp 3,5 juta ” tutup Adi.
(ya/matakalteng.com)
Discussion about this post