PALANGKA RAYA – Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kalimantan Tengah memasuki peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau. Peralihan musim sendiri diprediksi terjadi di bulan Mei dan Juni, sedangkan puncak kemarau diprediksi bulan Agustus hingga September.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai mempersiapkan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) atau bencana kabut asap sejak dini.
“Kesiapan dini dalam menghadapi karhutla diantaranya berkaitan dengan peningkatan upaya pencegahan, pemenuhan infrastruktur untuk monitoring dan pengawasan, minimalisir kelalaian, penataan lahan gambut, cegah kebakaran meluas dan langkah penegakan hukum tegas,” ujar Emi, Kamis 10 Juni 2021.
Emi menambahkan pihaknya juga melakukan siaga dini antisipasi karhutla selama 24 jam, baik melalui pola patroli dan deteksi dini di daerah rawan karhutla. Termasuk mempersiapkan posko karhutla.
“Tidak kalah penting, BPBD akan terus berkoordinasi dengan Manggala Agni, Damkar Kota Palangka Raya, BPBK provinsi dan relawan TSAK serta pihak terkait lainnya, dalam upaya antisipasi dan deteksi dini karhutla,” beber Emi.
Tidak hanya sampai disitu tambahnya, keberadaan kelurahan siaga dan tangguh bencana juga terus didorong untuk memantau potensi terjadinya karhutla.
“Kami juga terus mensosialisasikan bahwa pemerintah telah mengeluarkan larangan membakar lahan. Termasuk Undang- undang dan sanksi hukum mengaturnya,” tegas Emi.
(vi/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=49078 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post