NANGA BULIK – Masyarakat Kabupaten Lamandau kembali mengeluhkan harga komoditas cabai yang terus merangkak naik. Pantauan matakalteng.com di pasar tradisional Nanga Bulik, Jumat 16 Agustus 2019, harga cabai mencapai Rp130 ribu per kilogram.
“Iya mas, kurang lebih sepekan ini harga cabai sangat mahal, saya terpaksa menjual dengan harga Rp130 ribu perkilo karena harga dari distributor juga sudah tinggi. Saat harga normal, saya menjual kisaran Rp35 hinga Rp40 ribu perkilo,” ungkap Ani, salah satu pedagang cabai di pasar Nanga Bulik.
Pedagang cabai lainnya, Sari mengaku dirinya sempat kesulitan mendapatkan pasokan dari distributor. “Pasokan cabai tidak lancar seperti biasanya sejak semingguan ini, ada barangnya tapi sangat mahal, terpaksa saya juga menjual dengan harga tinggi,” cetusnya.
Dirinya mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga cabai ini. “Saya sebagai pedagang merasa nggak enak sama pembeli, tapi gimana lagi karena dari sananya (distributor) sudah mahal,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kabupaten Lamandau, Tuti Darianty, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Budiyanto, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan meroketnya harga komoditas cabai ini ke pihak Provinsi Kalteng.
“Saat ini kami sedang melaksanakan pemantauan terkait naiknya harga cabai, kami sedang mencari penyebabnya, kenapa pasokan cabai tidak lancar, kemungkinan ini karena faktor cuaca musim kemarau ini, kami terus melakukan pemantauan dilapangan,”ungkap Budi kepada Matakalteng.com saat ditemui di ruang kerjanya.
Sementara lanjutnya, pada tanggal 13 Agustus 2019 lalu, pihaonya telah melaporkan hal ini ke DKUMKPP Provinsi. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan daerah, untuk berdiskusi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna mencari solusi m mengatasi kenaikan harga tersebut.
“Harapan Kami ini tidak berlangsung lama, kalaupun harus melaksanakan pasar pengendalian harga, kami siap saja, tetapi kami menunggu petunjuk selanjutnya,” tukas Budiyanto.
(btg/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=4594 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Discussion about this post