SAMPIT – Kepala Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dhody Wiriyanto menyebut, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah setempat mulai berdampak pada kualitas udara. Pasalnya sejak kemarin Particulate Matter (PM) milik DLH telah menunjukkan indikator tidak sehat.
“Kebakaran lahan yang terjadi di kabupaten Kotawaringin Timur secara tidak langsung berdampak kepada kualitas udara yang ada di Kotim,” kata Dhody Wiriyanto, Senin 14 Agustus 2023.
Sejak Minggu 13 Agustus 2023 terutama pada saat pagi hari Kotim mulai diselimuti kabut asap. Kondisi sedikit gelap jika dibandingkan dengan biasanya.
Dhody mengatakan biasanya kalau kebakaran hutan memang parameter menggunakan PM 10, pasalnya dulu pihaknya tidak memiliki PM2,5 . Namun saat ini pihaknya dapat mengidentifikasi bahanya dari 2,5.
Meski sempat berada di indikator tidak sehat karena PM menunjukkan ke warna merah. Diketahui, indikator warna hijau mengartikan udara sehat, kuning mulai tidak sehat dan merah tidak sehat, sedangkan hitam artinya berbahaya.
“Kalau tadi pagi masih merah pukul 08.00 Wib tapi di atas itu indikator sudah hijau, karena dipengaruhi oleh matahari serta angin. Perhitungan kita rata-rata per 24 jam, tadi malam tadi meningkat sekitar jam 2-an terus sekarang stabil,” ucapnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post