SAMPIT – Untuk mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Warga setempat yang menamakan diri relawan Milenial Tanggap Bencana mendirikan posko.
“Saat ini sudah 7 hari cuaca panas tidak ada hujan, kami dengan pemerintah kelurahan inisiatif membuat posko relawan Karhutla untuk mencegah terjadinya potensi Karhutla yang ada di Baamang,” kata Ketua Relawan Milenial Tanggap Bencana, Ady Wahyudi, Senin 2 Januari 2023.
Posko Relawan Milenial Tanggap bencana ini beralamat di Jalan Wengga 10, Kelurahan Baamang Barat. Warga setempat berinisiatif mendirikan posko karena melihat kondisi saat ini sudah ada beberapa kejadian kebakaran lahan, khususnya di wilayah Kota Sampit.
“Posko didirikan sejak 1 januari 2023 mengingat 7 hari cuaca panas tidak ada hujan maka kami anggap rentan terjadi kebakaran lahan,” ungkapnya.
Ditambahkannya, posko tersebut dengan Anggota yang piket 12 orang. Sarana prasarana yang dimiliki seperti mesin pemadam 4 set, mesin pemadam jinjing 1 set, mesin apung portable 1 set, tossa 1 unit dan perangkat pemadam lainnya. Untuk anggaran sendiri dikatakan Yudi hanya inisiatif dari masyarakat dan kelurahan. Yang terpenting bagi mereka bagaimana mencegah agar tidak terjadi Karhutla, bukan menunggu anggaran baru bergerak.
“Posko yang didirikan dengan jangkauan utama Baamang Barat dan sekitarnya. Biasa nya kalau dulu hampir semua daerah di sekitaran Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang kami juga, namun sementara sekarang khusus di wilayah Baamang Barat dulu. Untuk keanggotaan relawan ini kami tidak membatasi, kalau memang ada orang yang mau jadi relawan kami akan welcome. Intinya kami inisiatif walaupun tidak ada uang tetap kami bangun posko ini dan ini juga sebagai langkah kami agar kedepannya sebagai acuan masyarakat lainnya untuk mencegah Karhutla di wilayah kita,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Rihel mengapresiasi inisiatif warga Baamang Barat yang membangun posko relawan Karhutla. Meski hingga saat ini pihaknya belum membentuk posko Karhutla di wilayah Kotim. Tapi mereka akan tetap siaga dengan personil dan peralatan jika sewaktu-waktu ada informasi Karhutla.
“Iya kita berterima kasih atas peran serta masyarakat maupun Kelurahan / Desa mendirikan posko tersebut, karena itu bagian dari peran serta masyarakat maupun instansi terkait di wilayah yang sering terjadi Karhutla. Tentunya sangat terbantu dan saling mendukung dalam hal pencegahan maupun penanganan Karhutla di wilayah kita, semoga ini dapat diikuti oleh masyarakat lainnya,” bebernya.
Rihel menambahkan, saat ini pihaknya tetap siaga, baik peralatan maupun personil yang bisa dikerahkan setiap saat jika terjadi Karhutla. “Kalau ada info dan pas ada kejadian personil BPBD akan turun langsung penanganan bersama 2 Damkar dan Manggala Agni yang di Sampit,” ujarnya.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post