SAMPIT – Musibah banjir yang menimpa ratusan rumah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan kondisi alam, bukan faktor kesengajaan. Dimana curah hujan tinggi, ditambah air laut pasang.
“Saya juga berpesan agar warga yang terdampak banjir menjaga kesehatan terutama anak-anak agar jangan main ke air dalam dan bersabar, inilah kondisi alam kita,” sebutnya, Minggu 23 Oktober 2022.
Pemerintah daerah kata Halikinnor akan selalu hadir ditengah masyarakat yang sedang ditimpa musibah banjir. Baik untuk memberikan dukungan materil maupun moril. Pemerintah tetap berupaya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan bantuan, baik itu sembako maupun peralatan lain yang dibutuhkan.
Halikin bahkan sudah memerintahkan Kepala Desa Hanjalipan untuk menyiapkan tanah untuk lokasi pembangunan semua fasilitas umum.
“Kita sudah minta agar lahan di seberang Hanjalipan diberisihkan, terutama untuk sekolah-sekolah, tempat ibadah, kantor desa semua saya ingin fasilitas umum di pindahkan ke seberang agar tidak terdampak banjir. Sehingga ketika banjir, minimal anak-anak kita tetap bisa bersekolah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa sudah ada dua hektar lahan yang disiapkan untuk bangun fasilitas umum. Satu hektarnya untjk sekolah SD dan SMP, supaya anak-anak tidak jauh sekolah ke Desa Tehang, dan satu hektare lagi untuk Masjid, Puskesmas dan Kantor Desa.
“Nanti di APBD juga mungkin akan kita anggarkan untuk pembuatan Balai Desa, kalau lumbung umum sudah ada,” ungkapnya.
Halikinnor juga menambahkan, banjir di Kotim saat ini sudah menimpa 8 kecamatan dan 36 desa, naik dari jumlah awal yang hanya 5 kecamatan saja. Dijelaskannya hal ini bergantung pada pasang air laut.
“Kalau air laut pasang maka banjir lambat turun, informasi terakhir di wilayah Mentaya Hulu , Bejarau dan wilayah Utara lainnya mulai surut, namun airnya ke hilir. Sementara di Hanjalipan belum juga surut, bahkan sudah Da 15 KK yang mengungsi dengan warga terdampak 72 jiwa,” bebernya.
Mereka ini lanjutnya, yang rumahnya memang tenggelam, sementara warga yang lain yang masih bertahan rumahnya masih setengah tenggelam, karena biasanya warga disini membuat rumah panggung atau rakit kecil di dalam rumah untuk bertahan.
“Hari ini kita meninjau dan membantu juga, pemerintah daerah mengecek langsung bagaimana kalau kondisi banjir terus naik dan kalau terus hujan tidak menutup kemungkinan warga wilayah seberang juga akan mengungsi, maka dari itu kita terus berkoordinasi dengan pemerintah desa, Dinas Sosial serta dinas terkait lainnya untuk meninjau supaya dapat di antisipasi, namun mudah-mudahan tidak banjir lagi,” tegasnya.
Sementara untuk kebutuhan makanan ujarnya, sekarang sudah cukup. Kalau mulai menipis pihaknya akan langsung droping, agar jangan sampai warga kekurangan bahan makanan.
“Kalau untuk kesehatan masih baik, namun tenaga kesehatan juga tetap ada stand by di lokasi. Nanti bersama Dinas Kesehatan dan puskesmas kecamatan mungkin akan ada juga pengobatan gratis. Hari ini kita berikan bantuan selimut, bahan pokok, susu dan keperluan lainnya terlebih dahulu,” tandasnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post