SAMPIT – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) harus terus waspada dengan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya sejumlah warga dirawat karena telah terjangkit penyakit yang disebabkan oleh nyamuk mematikan tersebut.
Kepala Bidang Layanan Medik, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit dr. Yulia mengatakan, telah ada pasien yang di rawat, mereka rata-rata adalah anak di usia 5-14 tahun. “Per hari ini 2 pasien DBD yang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit dengan kategori anak,” katanya, Rabu 8 Juni 2022.
Dikatakan, penyakit yang disebarkan melalui nyamuk Aedes Aegypti sangat rentan terhadap anak. Gejala yang dialami berupa demam, sakit kepala, ruam, hingga perasaan nyeri di seluruh tubuh. Sebagian besar mereka yang terjangkit dengan kondisi sedang harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih.
“Pasien DBD itu juga harus dilakukan pemeriksaan daerah untuk memastikannya kemudian harus ada pemantauan setiap jamnya dari tenaga kami,” imbuhnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi menyebut jumlah kasus DBD pada Juni ini terdapat 2 kasus. Namun jika dihitung dari Januari lalu hingga sekarang telah tercatat sebanyak 14 kasus di Kotim.
“Januari 5 kasus, Februari 2 kasus, Maret 2 kasus, April 1 kasus, Mei 2 kasus dan Juni sampai tanggal 7 ini ada 2 kasus juga sehingga total sebanyak 14 kasus,” sebutnya. Dari jumlah kasus DBD tersebut 9 pasien diantaranya anak dengan usia 5-14 tahun, 1 pasien dengan usia kurang dari 1 tahun, 1 pasien usia 1-4 tahun, 1 pasien remaja, dan 2 orang pasien usia lebih dari 44 tahun.
Untuk meningkatkan kewaspadaan Dinkes Kotim melakukan dengan beberapa cara, paling penting adalah memutus rantai penularan, salah satunya mensosialisasikan perilaku hidup baik dan sehat melalui pemberantasan sarang nyamuk PSN.
“Kita ketahui yang menjadi penularan DBD ini adalah nyamuk Aedes Aegypti. Jadi segala hal untuk memutus penularan melalui nyamuk kita lakukan dengan PSN atau yang disebut 3M menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang bekas. Dan ini sudah kami sosialisasikan kepada masyarakat melalui pusat layanan kesehatan,” ujarnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post