SAMPIT – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melaksanakan kegiatan sosialisasi studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) kepada 21 kepala puskesmas yang ada di Kotim, guna terwujudnya masyarakat Kotim yang sehat dan kualitas kesehatan meningkat.
Kepala Dinkes Umar Kaderi melalui Ketua Panitia sosialisasi studi EHRA, yakni Mersi mengatakan, yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah isu higiene dan sanitasi yang masih dipandang masyarakat kurang penting, padahal hal ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
“Hal itu terlihat dari usulan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), isu itu belum masuk skala prioritas. Artinya masyarakat sangat minim mengusulkan terkait dengan pembangunan di bidang kesehatan khususnya untuk sanitasi ini,” kata Mersi, Selasa 31 Mei 2022.
Pembangunan sanitasi lanjutnya, membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat dan data sanitasi di tingkat desa atau kelurahan yang akan digunakan dalam perencanaan untuk peningkatan kualitas sanitasi yang layak dan aman.
“Maka dari itu kami mengundang peserta dari 21 Kepala Puskesmas dan 21 Pengelola Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas se-Kabupaten Kotim untuk mengikuti sosialisasi ini. Sementara narasumbernya dari Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),” ujarnya.
Menurut Mersi, tujuan pertemuan atau kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada Kepala Puskesmas dan pengelola program Kesehatan Lingkungan tentang EHRA atau penilaian risiko kesehatan lingkungan dan terlaksananya studi EHRA di Kabupaten Kotim.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post