SAMPIT – Ketersediaan tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih belum memenuhi. Pasalnya, masih ada sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tidak memiliki dokter.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi membenarkan hal tersebut. Tidak adanya nakes seperti dokter baik umum dan dokter gigi itu terjadi di wilayah pedalaman.
“Saat ini masih ada Puskesmas yang tidak ada dokternya seperti Desa Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai, Desa Tumbang Sangai Kecamatan Telaga Antang. Ini menjadi permasalahan, semoga kedepan kami bisa melengkapi itu sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal,” katanya, Kamis 26 Mei 2022.
Disebutnya juga, sampai sekarang ketersediaan nakes di Kabupaten Kotim masih terbatas. Dari 21 Puskesmas yang ada di wilayah tersebut, jika diambil 9 dari standar kompetensi nakes, baik itu dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan farmasi, gizi dan laboratorium, hanya tersedia 28,5 persen saja itupun hanya Puskesmas di dalam kota. Artinya masih ada 71,5 persen puskesmas yang nakesnya tidak sesuai standar atau kurang.
“Disisi lain kami selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, disisi lain kami juga ada masalah salah satunya pertama terkait dengan nakes yang ada di Puskesmas. Kita kekurangan dokter umum, dokter gigi, ahli gizi, farmasi dan laboratorium. Sementara untuk perawat dan bidan telah mencukupi,” sebutnya.
Namun, pihaknya akan terus berupaya melengkapi itu agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal. Pihaknya juga sedang melakukan pemetaan dan analisis jabatan (Anjab) dan analisis beban kerja (ABK) ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat untuk menyusun apakah penerimaannya melalui Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau PPPK nantinya.
“Semoga kedepan kita bisa melengkapi itu sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal. Mudah-mudahan wacana pemerintah pusat yang menghapus tenaga kontrak di tahun 2023 jangan sampai terjadi di Kotim karena berdampak pada pelayanan kesehatan di Puskesmas maupun rumah sakit. Karena kita akan lebih kekurangan lagi,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post