SAMPIT – Perayaan hari raya Idul Fitri 1443 H khususnya di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga hari terakhir atau Lebaran Ketupat, masih meriah. Hal ini karena pemerintah memperbolehkan mudik lebaran tahun ini, sehingga banyak warga yang memilih untuk bertahan lebih lama menghabiskan masa liburan.
Menurut salah seorang warga Sampit, Adel, bahkan sampai di hari raya ketujuh ini, rumahnya masih banyak kedatangan tamu. Baik dari sanak saudara terdekat maupun kerabat jauh. Sehingga perayaan lebaran di rumahnya masih terasa meriah di hari terakhir lebaran ini.
“Keluarga kami memang banyak, ditambah lagi karena kemudahan persyaratan untuk mudik pada tahun ini, jadi banyak yang datang bergantian. Bahkan hari ini saja kami masih berkumpul untuk melaksanakan lebaran ketupat bersama,” ujar Adel, Minggu, 8 Mei 2022.
Tradisi lebaran ketupat biasanya dilakukan hari ke-8 atau 8 syawal, setelah Hari Raya Idul Fitri. Biasanya juga dilaksanakan sebagai penutup puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Namun tidak semua masyarakat yang merayakannya. Kebanyakan hanya merayakan Idul Fitri dengan saling bermaaf-maafan dan memakan hidangan yang disediakan tuan rumah.
“Khas dalam lebaran ketupat tentunya adalah ketupat yang dibungkus dengan daun kelapa. Sedangkan untuk lauknya beragam, ada yang kuah sayur, sop, masak kare, maupun masakan lainnya. Dan yang pasti ketupatnya dibungkus daun kelapa. Bukan ketupat dibungkus plastik,” jelasnya.
Sebelum pelaksanaan tradisi, biasanya bungkus ketupat ini dibuat bersama-sama, baik bersama keluarga maupun tetangga. Lalu setelah makan bersama juga biasanya dilaksanakan tradisi mengantarkan makanan ke tetangga. Hal ini dilaksanakan atas alasan kebersamaan dan kerukunan.
(dia/matakalteng.com)
Reproduction and distribution of https://www.matakalteng.com/?p=76710 content to other sites is prohibited without permission.
More information, please contact us.
Apa komentar Anda?