SAMPIT – Salah satu daerah yang menjadi pemasok terbanyak hewan qurban ke Kalimantan Tengah (Kalteng) termasuk ke wilayah Kotawaringin Timur (Kotim) yakni Jawa Timur diketahui tengah diserang wabah penyakit. Bahkan membuat pasokan hewan qurban menipis lantaran terserang penyakit.
Penanggung Jawab Balai Karantina Pertanian Palangka Raya Wilayah Kerja Sampit, Agung Rahmadi mengatakan, di daerah Jawa Timur ditemukan adanya outbreak (wabah) penyakit menular pada hewan ternak. “Memang benar, namun saat ini kami masih menunggu hasil rapat di pusat dan menunggu arahan lebih lanjut dari atasan di Palangka Raya bagaimana tindak lanjut atas persoalan ini. Termasuk terkait pengiriman hewan qurban ke daerah,” ujarnya, Sabtu 7 Mei 2022.
Diketahui, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur (Disnak Jatim) mengkonfirmasi adanya outbreak (wabah) penyakit menular yang telah menyerang 1.247 ekor ternak sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto Provinsi Jawa Timur dan telah terkonfirmasi positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu berdasarkan surat Kepala Pusat Veterinaria Farma bernomor 05001/PK.310/F4.H/05/2022 tanggal 5 Mei 2022 tentang Jawaban Hasil Uji Sampel Suspect PMK. Wabah penyakit tersebut yakni Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), adalah penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90-100 persen dan bisa menyebabkan kerugian ekonomi sangat tinggi.
Tanda klinis dari ini penyakit ini adalah demam tinggi (39-41 derajat Celcius) pada hewan ternak; keluarnya lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, adanya luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah. “Selain itu, hewan ternak juga tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, nafas berburu cepat, dan produksi susu turun drastis serta menjadi kurus,” jelasnya.
Kasus penyakit menular ini pertama kalinya dilaporkan di Kabupaten Gresik pada tanggal 28 April lalu, sebanyak 402 ekor sapi potong yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa dilaporkan mendera penyakit PMK. Diketahui bersama, Provinsi Jawa Timur baru dinyatakan bebas PMK oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties OIE) pada tahun 1990 silam.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post