SAMPIT – Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diminta untuk lebih berhati-hati, lantaran sejumlah kriminalitas meningkat salah satunya adalah peredaran uang palsu. Mengingat hal tersebut Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor berharap agar warganya dapat lebih jeli dan waspada.
“Masyarakat harus lebih jeli untuk membedakan uang asli dan palsu, karena biasanya menjelang Ramadan uang palsu itu beredar,” katanya, Senin 7 Maret 2022. Kotim juga merupakan daerah rawan terhadap peredaran uang palsu karena lokasinya yang strategis. Selain sebagai daerah persinggahan, Kotim juga daerah bisnis yang memiliki nilai tinggi perputaran ekonomi di Kalimantan Tengah (Kalteng) di sektor dagang hingga transportasi.
“Kalau ada yang mencurigakan segera laporkan kepihak berwajib agar peredaran tidak meluas karena segera ditangani oleh yang berwenang,” pintanya. Waspada terhadap uang palsu juga sebelumnya diungkapkan oleh Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Sarpani melalui Kapolsek Ketapang Kompol Samsul Bahri. Diungkapkan menjelang Ramadan, peredaran uang palsu lebih marak dan itu terjadi hampir setiap tahun.
“Kejahatan jenis ini biasanya terjadi sejak awal Ramadan, sehingga masyarakat harus lebih waspada. Kalau menemukan atau ada yang menjadi korban peredaran uang palsu, agar segera melaporkan. Sehingga kami mampu menangani kasus tahunan ini,” ungkapnya.
Namun ditegaskan olehnya, sejauh ini pihaknya belum laporan adanya peredaran uang palsu. Dirinya berharap masyarakat tidak segan untuk melaporkan hal itu. “Peredaran uang palsu ini biasanya marak terjadi di Kota Sampit selain menjelang Ramadan, juga terjadi pada tahun baru. Dengan pecahan 50 ribu rupiah hingga 100 ribu rupiah. Tapi untuk saat ini kami masih belum menerima laporan terkait itu,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post