SAMPIT – Peringatan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili pada 1 Februari 2022 disambut dengan cara berbeda-beda. Namun pada saat pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir ini, membuat perayaan yang dilakukan menjadi terbatas karena harus menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dan perayaan harus digelar secara sederhana.
Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, sebelum pandemi Covid-19 melanda di Bumi Ibu Pertiwi ini. Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) perayaan menyambut Tahun Baru Cina kerap kali meriah, namun berbeda 3 tahun belakangan ini. “Perayaan kali ini sama seperti tahun sebelumnya, tidak bisa besar. Kami hanya menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah, nonton bareng, tidak ada open house,” kata Yuni warga Jalan Antasari, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Selasa 1 Februari 2022.
Lanjutnya, meski perayaan dilakukan secara sederhana namun nuansa Tahun Baru Imlek tetap dirasakan. Karena keluarga yang berkumpul kompak menggunakan baju berwarna merah yang merupakan ciri khas dari perayaan Imlek. “Selain nonton bareng serial anak-anak karena banyak anak cucu dari Ibu yang berkumpul, para tetua juga membagi-bagikan angpao. Serta ada permainan cabutan angpao dan juga serok uang menggunakan wajan yang lagi viral sekarang,” ujarnya.
Menurutnya, perayaan semacam ini tentu menambah keakraban di antara keluarga. Sehingga acara sederhana pun tidak mengurangi makna perayaan itu sendiri. “Tadi malam kami juga melaksanakan sembahyang di vihara, sembahyang tutup dan buka tahun. Untuk tutup tahun pada pukul 21.00 WIB, sedangkan buka tahunnya pukul 24.00 WIB,” sebutnya.
Dirinya berharap, pada perayaan tahun berikutnya bisa dilaksanakan lebih meriah dan pandemi Covid-19 segera berakhir. Agar semua umat bisa melaksanakan ibadah secara leluasa di rumah ibadah masing-masing.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post