SAMPIT – Antusias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 semakin hari semakin tinggi, bahkan ratusan warga memenuhi halaman masjid Nurul Anwar, Jalan Walter Condrat, Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mengantri mendapatkan vaksinasi.
Untuk membantu pemerintah menyukseskan program vaksinasi Covid-19, Puskesmas Baamang I gencar melakukan kegiatan vaksinasi berkeliling di sejumlah tempat. Salah satunya pada hari ini 13 November 2021, sekitar 200 lebih dosis vaksin disediakan di Masjid Nurul Anwar. “Hari ini kita menyediakan 200 dosis untuk vaksin tahap 1 jenis Astrazeneca dan 100 dosis untuk vaksin ke 2 jenis SinoVac. Untuk jenis Astra Zaneka kita memang mengutamakan tahap 1,” kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi, Sabtu 13 November 2021.
Lanjutnya, kegiatan vaksinasi juga diselingi dengan pemeriksaan penyakit tidak menular secara gratis seperti pemeriksaan gula darah. Yang mana sasaran pemeriksaan ini kepada warga yang berumur 15 hingga 59 tahun. “Kami mengucapkan terimakasih atas kerja sama Ketua RT, Lurah serta Camat setempat atas dukungannya. Karena pihaknya yang menyediakan tempat, sehingga petugas kami tinggal datang saja membawa vaksin dan peralatan,” ujarnya.
Menurut Supriadi, pihak pemerintah desa memiliki forum kelompok RT, sehingga penyampaian informasi pelaksanaan vaksinasi bisa dilakukan dengan cepat. “Kotim saat ini cakupannya masih rendah, dan masih berada di level 3. Kasus kosong namun sasaran vaksinasi di bawah 50 persen. Makanya kita bantu pemerintah dengan berkeliling melakukan vaksinasi. Kalau untuk cakupan Puskesmas Baamang I, sudah sekitar 75 persen warganya sudah divaksi,” tegasnya.
Dikatakannya, sudah sekitar 7 ribu lebih warga yang di vaksin di Puskesmas Baamang 1. Yang mana pada hari ini khusus untuk masyarakat umum yang diambil dari data online dan kerjasama dengan RT setempat untuk mendata warga yang ingin divaksin. “Namun tadi ada juga hampir 80 orang dari anak-anak pesantren yang ikut vaksin. Hari ini cuma di masjid itu saja dari pagi jam 08.00 WIB sampai selesai, nanti ada lagi di tempat lain. Tenaga kesehatan kita memang kurang, makanya tidak bisa melakukan dibanyak tempat sekaligus,” ungkapnya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post