SAMPIT – Seorang wanita yang sedang hamil tua penyedia tempat esek-esek dengan kedok berjualan di Jalan Mohammad Hatta Sampit mengaku menerima bayaran dari pengguna bilik hanya sebesar Rp 20 ribu sekali kencan.
“Saya tidak minta karena kasihan, saya dikasih Rp 20 ribu jika ada pelanggan,” kata S pemilik warung esek-esek saat dimintai keterangan oleh petugas, Rabu 10 Maret 2021.
Ia beralasan menyediakan bilik tersebut untuk membantu temannya memperoleh penghasilan, lantaran tidak memiliki pekerjaan. Sehingga ia pun membuat bilik tersebut yang disinyalir digunakan oleh temannya sebagai tempat melayani lelaki hidung belang.
“Iya saya cuma bantu teman, karena kasihan orangnya sudah tua jadi saya bantu,” ungkapnya.
S mengaku sudah tiga bulan tinggal di tempat itu seorang diri tanpa ditemani suaminya. Ia mengaku bahwa suaminya memiliki istri selain dirinya, sehingga jarang pulang.
“Malam aja datangnya nanti balik lagi ke istrinya yang pertama,” tambahnya.
Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan persiapan biaya persalinan itu, ia membuat warung makanan ringan dan minuman yang disinyalir hanya kedok semata. Warung dan bilik yang telah dirinya bongkar itu berdiri diatas tanah yang disewanya dengan harga Rp 2 juta per tahun.
(dev/matakalteng.co.id)
Discussion about this post