SAMPIT – Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Hatantiring Manggatang Utus Unit Usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Hatantiring Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berhasil meraup keuntungan ratusan juta.
Bahkan untuk tahun 2020 mereka bisa menghasilkan sisa hasil usaha (SHU) sekitar Rp 286 juta kepada anggotanya dan bantuan pendidikan kepada warga yang berprestasi. Pihaknya menggelar pembagian tersebut hari ini, Kamis 11 Februari 2021 di Hotel Midtown Sampit.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kotim Kartina Purba mengatakan, agar pengurus LKM jangan terlena dengan hasil yang dicapai ini. Dan harus menjadi lebih baik lagi kedepannya.
“Kita semua jangan terlena dengan kesuksesan yang ada, karena kita ketahui banyak koperasi yang berkembang dan berakhirnya di aparat penegak hukum. Jangan sampai terjadi lagi, kita harus menjaga kepercayaan bukan hanya pengurus tetapi juga semua anggota,” ungkapnya, Kamis 11 Februari 2021.
Dirinya juga berharap, koperasi lain mencontoh LKM Hatantiring ini. Mengingat ujarnya masih banyak kecamatan-kecamatan yang belum mengusulkan kegiatan desa. “Jadi ini salah satu kegiatan yang bisa dan harus di contoh oleh koperasi lainnya,” tegasnya.
Sementara itu Ketua BUMDes LKM Hatantiring Luwuk Bunter, Glory H Baron menjelaskan, LKM Hatantiring Mengatang Utus dibentuk tahun 2016, dengan modal awalnya hanya Rp 6 juta, dan saat ini sudah berkembang hingga Rp 2,1 miliar pada tahun 2020 ini berdasarkan keputusan pengurus dan anggota maka sudah mampu membagikan SHU.
Dengan adanya LKM ini ekonomi masyarakat Desa Luwuk Bunter semakin membaik. Sebab ada kemudahan untuk mengakses permodalan bagi masyarakat setempat. Tidak hanya itu saja LKM ini juga memberikan pinjaman kepada warga untuk permodalan saja, namun juga kepada pelajar dan mahasiswa yang tidak memiliki dana untuk melanjutkan kuliah atau untuk mebeli fasilitas penunjang perkuliahan anak desa tersebut.
“LKM ini untuk membantu masyarakat yang tidak dapat mengakses permodalan kepada pihak perbankan, sehingga dengan modal kepercayaan kami berupaya memberikan bantuan modal dana untuk usaha mereka berkembang sampai sekarang terus berkembang pesat dan masyarakat memberikan kepercayaan kepada LKM Hatantiting ini,” sebutnya.
Glory mengakui saat ini kendala mereka yakni keterbatasan modal. Dia berharap ada dukungan dari pemerintah daerah untuk modal dan kepercayaan kepada LKM tersebut.
Dalam rapat anggota tahunan (RAT) tersebut hadir juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim Hawianan. Dirinya mengapresiasi capaian BUMDes Luwuk Bunter yang sangat maju dan cukup menghasilkan dan memberi manfaat untuk masyarakat.
“Kami akan terus mendukung dan mendorong agar menjadi LKM yang handal dan ini merupakan LKM yang jadi percontohan baik untuk di Kotim dan di Kalteng ini,” kata Hawianan. Hawianan juga mengingatkan agar perlu ada pengkaderan bertahap di LKM ini mengingat ini merupakan jangka panjang. Pihaknya tidak ingin ketika adanya regenerasi justru LKM ini meredup.
LKM adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.
LKM bertujuan untuk meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat dan membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
(dia/matakalteng.co.id)
Discussion about this post