SAMPIT – Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Eka Bahurui, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah (Kalteng) turut serta dalam penanganan Covid-19, Rabu 12 Agustus 2020.
Salah satu giat yang dilaksanakan pihaknya saat ini adalah pembuatan alat pelindung diri (APD) berupa face shield atau pelindung wajah, untuk para relawan Covid-19 dan juga perangkat desa setempat.
“Ditengah merebaknya Covid-19, alat ini sangat disarankan untuk orang-orang yang kerap melakukan interaksi dengan masyarakat luas apalagi bagi mereka yang bertugas memberikan layanan publik,” kata Mahyudi Ihksan, selaku koordinator lapangan Mahasiswa UMM pada pelaksanaan PPM yang dimulai sejak Juli hingga Agustus 2020.
Menurutnya, salah satu APD yang vital adalah pelindung wajah atau face shield, dan dengan melihat kondisi tersebut, muncul inisiatif dari mahasiswa PMM di Desa Eka Bahurui, untuk membuat face shield, yang dapat membantu para relawan Covid-19 serta perangkat desa tersebut.
Dikatakan pula bahwa, penggunaan pelindung wajah ini tidak hanya tenaga kesehatan (Nakes) serta petugas yang melayani masyarakat umum, serta orang-orang yang dalam aktivitasnya berkecimpung dengan banyak manusia juga perlu menggunakan pelindung muka karena sangat rentan terpapar virus.
Mahasiswa angkatan 2017 ini menyebutkan bahwa untuk membuat bahan pelindung wajah sangat mudah dan sederhana, hanya menggunakan busa, karet, plastik mika dan alat seperti gunting, lem tembak, serta penggaris dan cutter. “Membuat dan bahannya sangat mudah didapat,” tambahnya.
Dijelaskan dia, proses pembuatan APD ini diawasi dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Ary Bakhtiar. Diharapkan melalui kontribusi produksi APD ini dapat membantu perangkat Desa Eka Bahurui dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat serta mendukung pencegahan Covid-19.
“Produksi APD ini juga dilatarbelakangi membantu perjuangan tenaga medis serta relawan Covid-19 di Indonesia dalam merawat pasien positif virus Corona, maupun menangani pasien yang telah memiliki gejalanya, semakin terasa berat dengan kurangnya alat pelindung diri.
Sementara itu, Kepala Desa Eka Bahurui Rusdiansyah menyambut baik apa yang dilakukan Mahasiswa UMM untuk masyarakat. Dirinya juga berterimakasih karena selain membuat face shield, Mahasiswa UMM juga membantu penyemprotan disinfektan ke mesjid dan musholla, Serta melakukan edukasi tentang pencegahan Covid-19.
“Kami sangat berterima kepada mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang, karena program kerja yang di lakukan sangat lah bermanfaat bagi kami perangkat Desa Eka Bahurui serta relawan dalam pencegahan Covid-19 ini” demikian kata Rusdiansyah yang juga Ketua Asosiasi Kepala Desa Kotawaringin Timur.
(rlsumm/matakalteng.com)
Discussion about this post