SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan sasaran pembagunan Nasional di Kotim untuk 2021 mendatang. Hal itu diungkapkan Bupati Kotim, H Supian Hadi melalui Wakil Bupati HM Taufiq Mukri saat membacakan kabijakan umum anggaran (KUA) dan Prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) tahun anggaran 2021.
Pembacaan itu dilakukan pada rapat paripurna ke 13 yang dilaksanakan di aula paripurna DPRD Kotim dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kotim Rinie sebagai pimpinan rapat, Senin 27 Juli 2020.
Dalam pidatonya, bupati Supian Hadi menyampaikan bahwa Pemkab dan legislatif harus memperhatikan rkpd provinsi dan LKP pemerintah pusat di mana lkpd kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2016 merupakan penjabaran pelaksanaan peraturan daerah nomor 8 tahun 2016 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah tahun 2016-2021.
Itu juga memuat sasaran arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam upaya menjaga kesinambungan pembangunan terencana dan sistematis yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal dan efisien efektif dan akuntabel dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kemudian kebijakan pembangunan nasional yang dituangkan dalam rencana kerja pemerintah tahun 2021 maka pemerintah akan memfokuskan pada pemulihan ekonomi dan Reformasi sosial dengan cakupan kegiatan pada pemulihan industri pariwisata dan identifikasi reformasi sistem kesehatan nasional reformasi sistem jaringan pengaman sosial dan Reformasi sistem ketahanan bencana,” kata Taufiq, Senin 27 Juli 2020.
Lanjutnua, Adapun sasaran pembangunan nasional yang akan dicapai pada tahun 2021 nanti antara lain satu pertumbuhan ekonomi ditargetkan antara 5,1% sampai dengan 5,5% inflasi ditargetkan bisa 2% sampai dengan 4% tiga Jumlah penduduk miskin berkisar antara 8,3% sampai dengan 8,8% empat tingkat pengangguran terbuka diperkirakan sebesar 4,8% sampai dengan 5,2% dan lima indeks pembangunan manusia sebesar 73.
Guna mencapai sasaran di atas pemerintah telah menetapkan dua pengembangan wilayah 3 peningkatan sumber daya manusia 4 peningkatan revolusi mental dan pembangunan kebudayaan 5 penguatan infrastruktur dalam pembangunan lingkungan hidup ketahanan bencana dan perubahan iklim tujuan stabilitas budaya pertahanan keamanan dan transformasi pelayanan publik ini akan mendukung pemulihan ekonomi dan Reformasi sosial secara terpadu dan terintegrasi serta guna mengejar target RPJM nasional tahun 2020 2026.
“Meski demikian, dalam situasi ini sepertinya ekonomi makro Kabupaten tahun 2020 akan mengalami penurunan dan bahkan akan berpengaruh pada tahun 2021 nanti,” bebernya.
Dijelaskan Taufiq pada sambutan, bahwa hal tersebut sebagai bahan evaluasi dalam otonomi daerah maka kami akan menyampaikan capaian indikator ekonomi Kabupaten pada tahun-tahun sebelumnya selama kurun waktu 3 tahun terakhir yang dapat dijabarkan sebagai berikut 1 laju pertumbuhan ekonomi cenderung cukup stabil yaitu 7,94% pada tahun 2017 Kemudian 6,93% pada tahun 2018 dan 7,6% pada tahun 2019 terkait inflasi. namun masih cukup rendah yaitu 3,29% pada tahun 2017 kemudian 60 2% pada tahun 2018 dan 2,02% pada tahun 2019 3 pendapatan regional kapita pendapatan perkapita terus meningkat sebesar 36,3.
Dalam giat tersebut berlangsung aman dan lancar, Wakil Bupati Kotim mengatakan ketidak hadiran bupati pada pemyampaian ini karena sedang tidak berada di kotim.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post