SAMPIT – Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor mengaku belum memutuskan sepenuhnya melaksanakan pembangunan penambahan fasilitas di ikon jelawat. Hal itu tergantung kondisi keuangan daerah. Apabila bebannya tak terlalu berat, program itu pasti dilaksanakan.
”Jelawat tetap masuk dalam program, tetapi bukan dalam waktu dekat ini. Bisa 2020 atau 2021 mendatang, melihat kondisi keuangan daerah. Karena saat ini masih banyak kebutuhan yang harus diselesaikan dan diprioritaskan. Paling utama program pembangunan multiyears,” kata Halikinnor, Minggu 3 November 2019.
Usulan proyek pembangunan menara jelawat setinggi 37 meter itu akan menelan anggaran sekitar Rp 40 miliar. Selain proyek infrastruktur, tahun depan Pemkab Kotim juga fokus pada persiapan Pilkada 2020 yang memerlukan anggaran cukup besar.
”Kami juga fokus mempersiapkan pelaksanaan Pilkada 2020 karena penyerapan dananya memerlukan Rp 50-60 miliar. Belum lagi ditunjuk menjadi tuan rumah festival anak saleh 2020. Itu juga harus kita persiapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Halikin menegaskan, hal paling utama adalah memprioritaskan penyelesaian proyek pembangunan multiyears. Salah satunya pembangunan gedung baru RSUD dr Murjani Sampit, Mal Pelayanan Publik, dan pembangunan kawasan expo.
”Jadi, kami harapkan selesai masa jabatan kabinet sahati, semua program pembangunan, khususnya pembangunan multiyears selesai tepat waktu,” tandasnya.
(fi/matakalteng.com)
Discussion about this post