PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir dan Antisipasi Karhutla, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Kota Palangka Raya pada Selasa 1 November 2022.
Saat memberikan arahannya, gubernur menyampaikan bahwa rapat koordinasi bertujuan untuk menyatukan langkah berbagai pemangku kepentingan dalam penanganan bencana banjir di wilayah Kalimantan Tengah. “Kita dapat hadir untuk menyatukan gerak dan langkah, bahu membahu dalam penanganan bencana banjir di Provinsi Kalimantan Tengah”, ungkap gubernur.
Sugianto juga mengatakan bahwa kejadian banjir di Kalteng pada periode bulan Oktober 2022 memberi dampak pada pada sembilan kabupaten dan satu kota yaitu Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Palangka Raya, Pulang Pisau, Barito Utara dan Barito Selatan.
“Banjir bulan Oktober 2022 ini setidaknya memberikan dampak pada 10 kabupaten/kota, 55 kecamatan, 363 desa/kelurahan, 48.899 Kepala Keluarga, 155.640 Jiwa, dan Pengungsi 2.803 KK, 8.547 Jiwa,” ucapnya. Saat ini lanjutnya, ada tiga kabupaten dan 1 kota yang sudah dilaporkan surut, yaitu Barito Utara, Barito Selatan, Palangka Raya, dan Lamandau.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Prov. Kalteng Falery Tuwan menyampaikan dalam laporannya bahwa rakor ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya penanganan banjir di wilayah Kalteng, termasuk memantapkan sinergisitas seluruh pihak, BNPB, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, TNI Polri dan seluruh pihak terkait lainnya.
“Dalam rangka mengoptimalkan penanganan bencana banjir, Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat, selama 21 hari, terhitung 17 Oktober sampai dengan 6 November 2022. Hal ini didasarkan jumlah kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sebanyak enam kabupaten yaitu Lamandau, Sukamara, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, dan Seruyan,” imbuhnya
Dirinya juga menyampaikan bahwa untuk mendukung distribusi logistik ke wilayah yang susah dijangkau, BNPB memberikan dukungan helikopter. Distribusi logistik dengan helikopter direncanakan untuk wilayah Seruyan bagian hulu dan kemungkinan Katingan bagian hulu.
BNPB juga memberikan bantuan operasional dan bantuan logistik penanganan banjir ke Provinsi Kalimantan Tengah maupun bantuan operasional ke Polda Kalimantan Tengah dan Korem 102/Pjg. “Penggunaan heli ini untuk menjangkau sejumlah wilayah yang sulit dijangkau. Personel yang turun memberikan bantuan ini akan dilakukan oleh BNPB setempat, TNI Polri,” ungkapnya.
(vi/matakalteng.com)
Discussion about this post