Kerusakan jalan itu mengakibatkan terjadinya antrian panjang kendaraan truk dengan muatan berat sepanjang 2-4 kilometer. Truk ini tidak bisa menanjak, karena jalan yang licin dan tanjakan curam. Dengan adanya antrian tersebut tentu berdampak pada arus lalu lintas kendaraan lainnya.
”Kerusakan jalan ini terjadi karena sering dilewati oleh kendaraan truk dengan muatan yang melebihi tonase. Ini diperparah dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan kondisi jalan menjadi berlumpur,” sesal salah satu penguna jalan Bobby (35), Jumat, 29 Januari 2021.
Dia mengatakan, pada tahun 2019 lalu, kondisi ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya masih baik. Meskipun curah hujan tinggi, namun tidak berpengaruh pada kondisi jalan. Akan tetapi, semenjak dilewati oleh kendaraan truk perusahaan dengan muatan berat, mengakibatkan jalan ini mengalami kerusakan.
”Titik ruas jalan yang rusak tersebut berada di Desa Pematang Limau, Sepang Kota, Tewai Baru, Tanjung Karitak, Rabauh, Rangan Tate, Kampuri, Tumbang Empas, Tuyun, dan Tumbang Danau,” ujarnya.
Karena ruas jalan tersebut merupakan jalan provinsi, dia pun berharap kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, agar segera melakukan perbaikan di ruas jalan itu, sehingga dapat dilewati dengan mulus dan tidak terjadi antrian panjang.
”Kami sangat berharap pemerintah segera turun langsung ke lapangan, untuk melihat secara langsung kondisi ruas jalan ini, dan dapat segera melakukan perbaikan,” tukasnya.
(sid/matakalteng.co.id)
Discussion about this post