BUNTOK – Kepala BPBD Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Alif Suraya mengatakan, sejak Januari hingga Agustus 2023 telah terjadi 71 kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten setempat.
Dikatakannya, dari 71 kasus terjadinya Karhutla itu, diperkirakan sekitar 348,8 hektar hutan dan lahan terbakar.
Pasalnya, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, Kabupaten Barsel diketahui terbanyak mengalami Karhutla menurut data dari BPBD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dari data itu, tambahnya, setidaknya ada 200 lebih titik api yang terpantau pada bulan Juli dan Agustus di enam Kecamatan.
“Saat ini tim gabungan masih tersebar di beberapa tempat hingga Kecamatan dan Desa untuk memantau titik api yang memang dalam beberapa bulan terakhir mulai banyak ditemukan di beberapa lokasi,” terangnya, Jum’at, 11 Agustus 2023.
Alif Suraya mengungkapkan, bahwa titik api terbanyak di Kecamatan Jenamas terpatau 159 titik api,dengan 34 kejadian dan luasan terbakar 204 hektare. “Kebanyakan yang terbakar yaitu lahan gambut atau lahan tidur,” katanya.
Selain di Kecamatan Jenamas, kata dia, titik api terpantau cukup banyak ada di Kecamatan Dusun Hilir mencapai 44 titik api dengan 34 kejadian dan luasan lahan yang terbakar 207 hektare.
“Yang paling sedikit Karhutla di Kecamatan Dusun Utara yang hanya terpantau 4 titik api namun nihil luasan yang terbakar dan nol kejadian,” timpalnya.
Hingga saat ini, kata Alif Suraya, baik BPBD Barsel, Dinsos, DLH, KPHP, Tagana, TNI, Polri hingga Koramil masih bersinergi untuk menanggulangi kebakaran lahan yang saat ini masih berpotensi besar terjadi di wilayah Barsel.
Diakui Alif Suraya, bahwa keterbatasan alat dan lokasi yang sulit dijangkau melalui darat menjadi kendala di lapangan.
Namun berkat kesigapan tim gabungan beberapa lokasi Karhutla bisa ditangani dengan baik dibantu oleh masyarakat yang peduli.
Dia menambahkan, tidak hanya sarana, lokasi yang cukup jauh serta sulit dijangkau akses darat menjadi kendala di lapangan, salah satunya di kecamatan Jenamas.
“Untuk saat ini ada 100 lebih personel gabungan yang terlibat dan sudah sebanyak 71 kejadian yang sudah kita tangani,” ujar Alif Suraya.
(co/matakalteng.com)
Discussion about this post