SAMPIT – Tindak asusila terhadap anak di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengkhawatirkan lantaran jumlah kasus yang ditangani oleh jajaran Polres Kotim mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan. Pada 2021, terdapat 18 kasus. Sementara pada tahun ini tercatat sudah ada 21 kasus.
“Ini dari Januari hingga November. Belum sampai akhir tahun. Memang akhir-akhir ini banyak laporan mengenai tindakan asusila terhadap anak dibawah umur, yang ditangani oleh polres Kotim melalui unit PPA. Kita berdoa saja agar jumlahnya tidak bertambah dan ditahun depan mengalami pengurangan bahkan sampai tidak ada lagi kasus ini,” beber pimpinan Korps Bhayangkara di Bumi Habaring Hurung ini, Selasa, 22 November 2022.
Ia dan jajarannya berkomitmen mengusut tuntas hindak menindak pelaku dengan keras sesuai perundang-undangan yang berlaku. Hal itu dilakukan untuk memberikan perlindungan sehingga menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, dan berakhlak mulia.
Dilanjutkannya, dari kasus asusila yang pihaknya tangani korbannya rata-rata berstatus pelajar. Berdasarkan penyidikan pihaknya, pelaku kejahatan asusila melakukan perbuatan tersebut kepada anak-anak, diduga akibat dari lingkungan pergaulan dan perkembangan media sosial serta faktor keluarga.
“Dari keterangan para pelaku, persetubuhan atau pemerkosaan dilakukan karena ada berbagai faktor, faktor media sosial dan banyak faktor lain juga. Yang paling berpengaruh adalah pantauan dalam lingkungan keluarga,” ungkapnya.
Polisi berpangkat dua melati emas ini mengimbau para orangtua meningkatkan kewaspadaan dalam mengawasi anak. “Pengawasan orangtua itu perlu dan kepedulian lingkungan juga berpengaruh untuk mencegah terjadinya tindakan asusila. Kami juga sering melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah maupun di masyarakat terkait hal ini,” tuturnya.
(gus/matakalteng.com)
Discussion about this post