BUNTOK – Kalangan anggota Komis II DPRD Kabupaten Barito Selatan menyebutkan, jika bencana banjir yang terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan beberapa minggu lalu, ternyata berimbas terhadap harga jual sembilan bahan pokok (sembako) di pasar Buntok.
“Maka dari itu, pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM Barsel, dapat kiranya mengantisifasi, agar kenaikan harga jual sembako tidak terus merangkak naik,” pinta Nurul Hikmah anggota Komisi II DPRD Barsel, Jumat 5 Februari 2021.
Politisi wanita asal PPP Barsel itu meyakini, bahwa dalam beberapa minggu terakhir ini, kenaikan harga jual sembako dan bahan makanan lainnya, sudah melambung tinggi.
“Melambung tingginya harga jual itu, disebabkan hampir 90 persen sembako yan dijual di pasar Kota Buntok, dipasok dari Kalsel. Dikarenakan putusnya akses jalan dari Kalsel ke Barsel, maka sembako-sembako yang diangkut menggunakan truk-truk berbadan besar tidak bisa mendistribusikannya,”terang Nurul Hikmah.
Menurut wakil rakyat dapil I Barsel itu, tdak hanya sembako saja yang menjadi permasalahan,namun gas elpiji sebesar 3 kg juga sudah mulai mengalami kelangkaan. “Kalaupun ada, harganya pun sudah naik dan tidak sesuai dengan harga eceran tetap (HET) di per enam Kecamatan di wilayah Barsel,” terangnya lagi.
Persoalannya, lanjut wanita berkerudung itu, sebentar lagi Bulan Ramadhan tiba. “Yang kita kawatirkan, saat mendelati Bulan Suci Ramadhan, apalagi saat mendekati Hari Raya Idul Fitri, jangan-jangan harga jual sembako dan harga barang lainnya naik beberapa kali lipat dari harga sebelumnya. Akhirnya, yang jadi korban yakni masyarakat, terutama mereka yang tidak mampu,”ujar Nurul Hikmah panjang lebar.
(co/matakalteng.co)
Discussion about this post