SAMPIT – Saat ini ditengah pandemi Covid-19 khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), perekonimian masyarakat sangat terpukul. Pasalnya tidak hanya pendapatan yang menurun, daya beli masyarakat juga menurun.
Untuk itu merupakan PR bagi Bupati dan Wakil Bupati Kotim yang nantinya akan terpilih di tahun 2020 ini, bagaimana membangkitkan perekonimian masyarakat. Untuk itu, pasangan dengan jargon SUPER yakni Hj Suprianti Rambat dan Muhammad Arsyad telah mencanangkan program pusat ekonomi kerakyatan berbasis pertanian.
Dimana dikatakan oleh Hj Suprianti Rambat didampingi konsultan politiknya M Gumarang mengatakan, program pusat ekonomi kerakyatan berbasis pertanian atau disingkat PERBATA adalah bagian penjabaran bisi misi dan program pihaknya.
“Hal yang mendasari atau melatar belakangi ide atau gagasan perlunya program PERBATA ini, karena sudah mulai jaman pemerintahan kolonial Belanda dulu bahwa kebutuhan pokok untuk kehidupan masyarakat Kotim sangat ketergantungan dari daerah lain khususnya Jawa dan Banjarmasin. Sehingga menimbulkan konsukuensi biaya tinggi,” ujarnya, Senin 9 November 2020.
Lanjutnya, karena harga kebutuhan relatif mahal, ditambah lagi akibat alam atau cuaca dilaut yang bisa menyebabkan masuknya barang dari jawa bisa macet atau terhenti dan bisa juga akibat iklim penceklik di Pulau Jawa bahkan bisa akibat adanya permainan penimbunan barang dan mengekspor keluar negeri sehingga barang kosong atau langka, sehingga sangatlah merugikan masyarakat selama ini.
“Sedangkan disatu sisi Kotim memiliki luasan lahan untuk pertanian yang sangat layak digarap untuk pertanian, didukung pula dengan kesediaan sumber air untuk kelangsungan irigasi seperti sungai mentaya, pasang surut dan debit curah hujan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, letak geografis daerah yang sangat strategis dalam dunia perdagangan di indonesia, serta memiliki infrastruktur yang memadai khususnya transportasi laut, sungai, darat maupun udara.
“Karena tersedianya tenaga pertanian yang memadia baik orang lokal maupun dari Jawa, Madura, Bugis dan NTT/NTB yang bisa diberdayakan secara maksimal. Kemudian sudah adanya hasil pertanian seperti beras hasil pertanian Kotim yang memiliki kualitas mampu bersaing namun perlu mendapat dukungan penuh pemerintah daerah untuk ditingkatkan atau dilakukan penguatan produksi, produktipitas dan market,” ujarnya.
Ditegaskannya, hal ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program Pemerintah Pusat Presiden Joko Widodo dibidang pertanian melalui Food Estate.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post