SAMPIT – Sebagai calon Bupati, H. Halikinnor dituntut untuk berbesar hati menerima semua kepentingan dari golongan manapun. Iapun berkomitmen untuk itu, sesuai dengan falsafah Huma Betang.
“Kalimantan tengah khususnya Kotim adalah tempat tinggal kita bersama, kita harus menerapkan Pambelum Bahadap yaitu menghormati satu sama lain, hidup rukun, damai tanpa harus membedakan suku, ras dan agama atau menjujung tinggi falsafah Huma Betang,” kata Halikinnor, Senin 9 November 2020.
Bagi Halikin semua sama yaitu masyarakat Kotim yang butuh perlakuan sama dari pemerintahnya dan perhatikan. Bahkan saat menjabat sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) Kotim, tidak pernah membeda-bedakan, yang ada selalu menerapkan falsafah Huma Betang.
Jika diberi kepercayaan dan amanah oleh masyarakat memimpin Kabupaten Kotawaringin Timur, falsafah tersebut akan selalu ditanamkan dalam dirinya dengan merangkul seluruh masyarakat dan mengedapankan sikap saling menghargai dan menghormati, serta memperhatikan seluruh masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan agama.
“Kita tidak hanya peduli dengan agama Islam saja, tapi semua agama kita peduli dan kita akan memberikan perhatian kepada mereka semua,” tegas Halikinnor.
Halikinnor yang berpasangan dengan Irawati tersebut berencana akan melakukan pertemuan bersama lintas agama dan suku yang ada di Kotim. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa yang sedang dibutuhkan atau keinginan oleh masing-masing agama.
“Dengan begitu kita tau apa yang diinginkan, selain itu juga ini membentuk kerukunan dan keharmonisan kita semua serta menciptakan situasi yang kondusif di Kotim,” tutupnya.
(dev/matakalteng.com)
Discussion about this post