SAMPIT – Sejumlah mahasiswa dari kampus yang sudah bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), diajak turut andil dalam pendampingan kelompok tani. Mahasiswa ini berperan sebagai penyuluh seperti petugas dari Dinas Pertanian Lainnya.
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kotim Rudi Herlambang mengatakan, pihaknya sengaja mengajak sejumlah mahasiswa ini karena ditengah pandemi Covid-19 kuliah mereka diliburkan.
“Untuk itu waktu yang ada ini digunakan untuk mereka berlatih. Ini menguntungkan untuk kedua belah pihak, mereka bisa praktek kerja lapangan (PKL) langsung dan dari Dinas Pertanian mendapatkan tenaga tambahan,” ujar Rudi, Sabtu 22 Agustus 2020.
Mahasiswa diketahui bersinergi dengan tim penyuluh yang sudah ada di Dinas Pertanian Kotim untuk mendampingi kelompok tani disejumlah Kecamatan yang ada di Kotim.
“Mereka ini magang sambil berlatih. Ada beberapa sektor pertanian yang di awasi mereka,” ungkapnya.
Disebutkannya sektor pertanian yang dimaksud yaitu, petani pangan dan peternakan di Kota Besi, petani padi dan ternak di MB Ketapang dan pasir putih, dan ada juga petani sayur mayur.
“Mereka mengawal satu periode tanam, dua bulan dari awal tanam hingga panen,” jelas Rudi.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 18 orang. Dimana mereka dari kampus yang berbeda-beda. Ada yang politeknik pembangunan pertanian (polbantan) Yogyakarta dan Magelang yang memang bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kotim, dan ada juga yang dari polbantan Malang tidak ada kerjasama namun mengajukan diri untuk mengikuti kegiatan ini.
“Kemarin ada dua orang yang dari Malang ke Dinas Pertanian mengajukan untuk mengikuti kegiatan ini juga. Dan mereka sudah membawa juknis sendiri dari kampusnya. Sedangkan mahasiswa dari kampus yang bekerjasama belum ada juknisnya, makanya kemarin Kamis 15 Mei kita mengadakan pengarahan sekaligus pembahasan juknis ini,” ungkapnya.
Polbantan dari Yogyakarta disebutkannya menangani sektor pangan, dari Magelang menangani sektor Peternakan dan dua orang dari Malang menangani sektor Padi di Kota Besi.
“Mereka ini semester 2 dan semester 4. Sehingga ini bisa jadi PKL langsung untuk mereka. Satu orang ada yang pulang kampung ke Jawa, dan ia ditugaskan untuk praktek disana langsung,” tutup Rudi.
Menurutnya, hal ini bisa menjadi wadah untuk melatih sejumlah penerus muda di bidang pertanian nantinya.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post