NANGA BULIK – Beberapa desa di Kabupaten Lamandau masih terendam banjir, yang terparah adalah Desa Kinipan, Kecamatan Batangkawa. Bahkan jalur trans Kalimantan pun masih terendam banjir.
Desa Kinipan, Kecamatan Batangkawa Kabupaten Lamandau menjadi salah satu wilayah yang terendam banjir cukup parah sejak Kamis (9/7) kemarin. “Sejak Rabu tanggal 8 Juli sore di wilayah kami hujan deras tanpa henti hingga Kamis pagi, jadi sungai-sungai kecil meluap akhirnya sungai besar tidak kuat menampung makanya meluap ke pemukiman warga,” ungkap Kepala Desa Kinipan, Wilem Hengki, Jumat 10 Juli 2020.
Ia mengaku, hingga saat ini banjir masih menggenangi sejumlah rumah warga dan jalan poros desa yang berada di dataran rendah. “Kami langsung melakukan pendataan warga yang terdampak banjir, kemarin ada 22 KK yang rumahnya terendam banjir dengan ketinggian berfariasi antara satu hingga 1,5 meter,” jelasnya.
Namun data hari ini, kata dia, sudah ada penurunan ketinggian air dan jumlah rumah yang masih terendam sejumlah 16 KK. “Selain mendata, kemarin kita bersama warga lain juga membantu evakuasi warga mengungsi sementara ke rumah keluarga yang tidak terendam banjir, dan pemerintah desa juga telah menyalurkan bantuan sembako kepada mereka,” ujar Hengki.
Hengki berharap musibah banjir ini cepat berakhir dan warga dapat kembali beraktifitas seperti biasa. “Saya juga mengimbau warga agar berhati-hati menjaga keselamatan diri dan keluarga karena banjir sewaktu- waktu bisa datang dan tidak terduga karena curah hujan masih tinggi,” imbaunya.
“Saya juga berharap kepada pemerintah daerah dan pusat agar tidak memberikan ijin kepada investor terkait alih fungsi hutan untuk perkebunan terutama di daerah hulu aliran sungai, agar banjir tidak semakin parah melanda warga disaat musim hujan seperti saat ini,” tukasnya.
Selain Desa Kinipan, banjir juga masih melanda sejumlah desa-desa lainnya. Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Lamandau juga terdampak banjir cukup parah hingga hari ini (Jumat 10/7). “Banjir kali ini cukup parah, tidak hanya merendam sejumlah rumah warga tetapi juga fasilitas umum dan rumah ibadah,” ungkap salah satu warga Desa Tanjung Beringin, Adhe.
Menurutnya, banjir kali ini lebih parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Sepertinya ini lebih parah dari biasanya, hampir semua desa di daerah sini terendam banjir saat ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lamandau melalui Sekretaris, Feri Natalianto menyampaikan bahwa pihaknya masih terus mengupdate data dampak banjir yang melanda di sejumlah kecamatan.
“Iya Kami (BPBD) terus mengumpulkan data berdasarkan laporan pemerintah desa setempat,” ungkapnya.
Data sementara yang masuk, lanjut Feri, sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Lamandau terdampak banjir, sebanyak 28 KK di Kecamatan Delang, 363 KK di Kecamatan Lamandau, Batangkawa sebanyak 16 KK, Belantikan Raya 433 KK, Bulik Timur dan Menthobi raya data belum masuk.
“Saat ini kita terus mengupdate data yang masuk ke BPBD,” tutupnya.
(btg/matakalteng.com)
Discussion about this post