OLEH: GALANG VALERI, S.IP
Penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2024 telah berlalu, namun agenda besar berikutnya yang ditunggu oleh masyarakat adalah Pilkada serentak baik pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota diseluruh Indonesia. Sesuai dengan pedoman peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota tahun 2024.
Dalam peraturan yang telah ditetapkan pada tanggal 26 Januari 2024 tersebut, disebutkan bahwa pemungutan suara pada Pilkada 2024 serentak digelar pada hari Rabu 27 November 2024, satu bulan setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024 terpilih. Untuk pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota dimulai pada tanggal 27 hingga 29 Agustus 2024.
Saya tidak akan membahas lebih jauh soal peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota tahun 2024. Tapi yang akan saya bahas lebih kepada strategi image branding paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat.
Setelah munculnya AI (Artificial Intelligence) yang telah digunakan oleh paslon pilpres 2024, menjadi salah satu rujukan bagi paslon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat dalam membangun Brand Image kepada masyarakat, misalnya brand image yang dibangun oleh paslon Presiden dan Wakil Presiden nomer urut 02 dengan menampilkan wajah karton pada alat peraga kampanye menjadi daya tarik masyarakat khususnya kaum millennial.
Hal ini harus dipahami oleh konsultan paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat, bahwa politik riang gembira sudah menjadi hal yang menarik bagi masyarakat daripada politik yang terlalu kaku dan penuh intrik.
Mengingat konstelasi pilpres 2024 paslon 01 dan 03 melalui konsultan politiknya sudah melakukan branding dengan tema 01 (Perubahan) dan 03 (sebut saja Keberlanjutan dan Perubahan) namun tidak memberikan dampak electoral pada masing-masing paslon, terutama pada saat debat presiden paslon 01 dan 03 selalu melakukan offensive (menyerang) terhadap paslon 02 sehingga tidak memberikan dampak electoral yang signifikan terhadap perolehan suara paslon 01 dan 03.
Berangkat dari branding yang dibangun oleh paslon 02 yang sejuk, damai, mempersatukan dan riang gembira membawa simpati masyarakat untuk memilih paslon 02, karena masyarakat Indonesia melihat bahwa semakin seseorang itu diserang semakin masyarakat simpati terhadap paslon tersebut. Dari brand image yang dibangun calon presiden nomer urut 02 harus menjadi rujukan bagi paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat dalam membangun brand image.
Bukan lagi soal politik dinasti, politik uang dan politik kekerabatan tapi lebih kepada politik adu strategi dan politik adu taktik, sebab Kotawaringin Barat salah satu daerah yang telah mencetak tokoh-tokoh lokal hingga menjadi tokoh nasional sebut saja Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran.
Beliau dari Kabupaten Kotawaringin Barat citra beliau melekat peduli wong cilik, Ada juga Anggota DPR RI Fraksi Golkar Bapak Mukhtarudin, berikutnya mantan Bupati Kotawaringin Barat dan juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Abdul Razak Calon Gubernur Kalimantan Tengah dari Partai Golkar.
Kemudian, anggota DPR RI Fraksi PDIP, H Agustiar Sabran Calon Gubernur Kalimantan Tengah serta yang tidak tertinggal adalah mantan Bupati Kotawaringin Barat 2 Periode dan Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Bapak Ujang Iskandar. Para tokoh-tokoh ini membangun brand image kepada masyarakat sangat kuat dan telah melekat pada memori masyarakat Kalimantan Tengah khususnya Kotawaringin Barat.
Tokoh-tokoh Kotawaringin Barat ini memiliki relasi yang kuat dan brand image yang selalu melekat pada masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat. Tinggal melihat siapa yang akan merebutkan posisi jabatan Kobar 1, sunter terdengar ada beberapa nama yang muncul dari informasi langitan salah satunya adalah Incumbent atau Petahana Ibu Nurhidayah mantan Bupati Kotawaringin Barat 2017-2023.
Ada lagi istri mantan bupati Kotawaringin Barat dua periode Ibu Yustina Ismiati, kemudian ada adik kandung Gubernur Kalimantan Tengah Maryani Sabran dan juga mantan senator muda atau anggota DPD RI Muhammad Rakhman. Tentunya mereka akan merebutkan posisi nomer 1 di Kabupaten Kotawaringin Barat dengan segala upaya negosiasi dan lobby ke partai politik untuk mendapatkan golden tiket sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati.
Jika Pilkada Kotawaringin Barat hanya ada dua paslon tidak akan menjadi menarik, karena akan menguntungkan salah satu paslon terutama yang sudah menjadi petahana, alangkah menariknya jika Pilkada Kotawaringin Barat harus memiliki 3 sampai 4 paslon baik dari jalur independen maupun jalur parpol.
Sebab jika paslon dipaksakan hanya dua maka tidak ada strategi dan taktik yang dibangun oleh calon Bupati dan Wakil Bupati, padahal masyarakat berharap calon Bupati dan Wakil Bupati harus ada 3 atau 4 agar banyak pilihan dan paslon mana yang menjadi selera masyarakat akar rumput.
Ingat pilkada bukan ajang untuk merebut kekuasaan semata, tetapi juga merebut hati masyarakat secara baik dan santun dengan ide ataupun gagasan yang dimiliki oleh paslon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat. “Jika anda mengenal musuh dan mengenal diri anda sendiri, anda tidak perlu takut akan hasil dari ratusan pertempuran”. Sun Tzu – Art Of War.
(Penulis adalah pengamat dan pemerhati politik jalanan, mantan aktivis NGO enetap di Pangkalan Bun)
Discussion about this post