SAMPIT – Dalam momen peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 ini, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Sampit Abdurrahman mengajak semua warga sekolah khususnya di SMPN 2 Sampit untuk memerangi perundungan atau sikap pembullyan.
“Mari kita jaga kekompakkan, mari kita jaga kebersamaan untuk kemajuan sekolah. Mari kita saling mendukung dan terus mengembangkan minat dan bakat, jangan kita saling mencaci atau memaki apalagi membully,” kata Abdurrahman, Jumat 18 Agustus 2023.
Lanjutnya, warga sekolah harus mengetahui arti bullying. Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
“Bullying fisik misalnya menonjok, mendorong, memukul, menendang, dan menggigit bullying verbal antara lain menyoraki, menyindir, mengolok-olok, menghina, dan mengancam,” tegasnya.
Sementara bullying tidak langsung antara lain berbentuk mengabaikan, tidak mengikutsertakan, menyebarkan rumor atau gosip, dan meminta orang lain untuk menyakiti.
“Ada beberapa hal aman yang dapat dilakukan ketika melihat bullying. Bicaralah dengan orang tua, guru, atau orang dewasa yang dipercayai. Ceritakan kepada mereka apa yang dilihat sehingga kami bisa membantu untuk bertindak,” ucapnya.
Abdurrahman juga mengingatkan, jika ada pelayanan sekolah kurang baik atau tidak berkenan agar disampaikan langsung ke sekolah. Sehingga pihaknya akan mencari jalan keluarnya bersama.
(dia/matakalteng.com)
Discussion about this post