SAMPIT – Selama pandemi Covid-19 melandai Indonesia, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sejak 16 Maret 2020 segala aspek kehidupan berubah total. Bahkan pembelajaran yang seyogyanya dilakukan secara tatap muka pun terpaksa dilakukan secara online.
Menanggapi kondisi itu, Kepala SMP Negeri 3 Sampit Siti Hadijah mengatakan, sejak mengetahui pandemi merebak di Indonesia dan kebijakan pemerintah menutup sekolah, pihaknya selama satu minggu melakukan rapat, yang kemudian mencari pola koordinasi dengan orangtua bahwa pembelajaran mulai tanggal 22 Maret 2020 diadakan secara daring atau pembelajaran jarak jauh.
“Pada saat itu kami sudah mempersiapkan panitia ujian sekolah, bahkan soal sudah siap untuk dilakukan secara luring (luar jaringan). Namun karena waktu itu sekolah harus tutup maka ujian sekolah di SMPN 3 Sampit dilaksanakan secara daring,” ujarnya, Selasa 2 Maret 2021.
Hadijah juga mengatakan, ujian sekolah itu terlaksana dengan baik. Yang mana setelah itu pihaknya melakukan terobosan baru yakni mengadakan workshop untuk guru-guru membuat video pembelajaran. Dengan tujuan agar pada saat PJJ (pembelajaran jarak jauh) guru tidak hanya menshare materi melalui whatsapp atau pesan singkat, namun guru langsung membuat video menyapa para siswa yang ada di rumah.
“Guru menyapa siswa di rumah dengan memberi materi langsung kepada anak-anak, jadi alhamdulillah sebanyak 43 guru mampu membuat video pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran dan materi masing-masing. Dan pada saat itu juga ada peningkatan anak-anak untuk motivasi belajarnya,” bebernya.
Pada saat memasuki ajaran baru PPDB (penerimaan peserta didik baru) lanjutnya, pihaknya berkomitmen tetap melakukan PJJ. Sehingga PPDB dilaksanakan secara daring, dan SMPN 3 Sampit membuat website untuk dibagikan melalui berbagai sosial media (sosmed). Bahkan pengumuman kelulusan pada tahun 2020 juga dilaksanakan secara daring.
(dia/matakalteng.co.id)
Discussion about this post