PALANGKA RAYA – Delapan orangutan berhasil dilepas liarkan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) di Kabupaten Katingan. Empat orangutan akan menuju ke hutan di DAS Bemban dan empat lainnya ke DAS Hiran melalui dua rute perjalanan terpisah.
Salah satu dari orangutan tersebut adalah Cinta, betina yang berhasil diselamatkan dari Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, pada 14 Februari 2013 lalu.
Kepala BKSDA Kalteng, Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, ini merupakan momen penting di akhir 2023 dan berharap orangutan yang dilepasliarkan dapat menjalankan fungsi ekologisnya dengan baik di alam liar.
“Harapan kami ke depannya, orangutan yang dilepasliarkan dapat berkembang biak dan menjalankan fungsi ekologisnya dengan baik di alam liar,” katanya, Kamis, 28 Desember 2023.
Sejak 2016, TNBBBR memilih DAS Hiran dan Bemban sebagai kawasan pelepasliaran orangutan yang meningkatkan distribusi mereka di dalam hutan. Kepala Balai TNBBBR, Andi Muhammad Khadafi mengatakan, inisiatif ini merupakan bagian penting dari komitmen untuk menciptakan kondisi hutan yang sehat.
“Kami menyadari bahwa orangutan Kalimantan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas hutan dan keutuhan ekosistem terutama di TNBBBR,” ujarnya.
Ketua Yayasan BOS, Jamartin Sihite mengatakan, pelepasliaran delapan orangutan ini menjadi yang kelima kalinya di 2023 oleh Yayasan BOS dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat ini, sekitar 400 orangutan masih direhabilitasi oleh Yayasan BOS dan sebagian besar di antaranya sudah siap untuk hidup bebas di hutan.
“Perlindungan dan konservasi orangutan adalah upaya bersama yang memerlukan kerja sama dari semua pemangku kepentingan tanpa terkecuali,” sebutnya.
Dengan melepas delapan orangutan ke alam liar, berarti telah membantu menjaga populasi orangutan di alam liar. Ini merupakan langkah positif dalam perlindungan dan konservasi satwa liar di Indonesia yang dapat dilestarikan untuk generasi mendatang.
“Kita semua berharap bahwa jalur rehabilitasi dan pelepasliaran ini terus berlanjut untuk mendukung konservasi satwa liar dan ekosistemnya,” pungkasnya.
(vi/matakalteng)
Discussion about this post