SAMPIT – Perayaan imlek yang pada umumnya dirayakan dengan meriah setiap tahunnya, kini harus di urungkan. Pasalnya di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini tidak kunjung usai, membuat perayaan imlek di anjurkan secara virtual.
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15. Malam tahun baru imlek berarti malam pergantian tahun, dimana Tahun Baru Cina atau Imlek tahun ini jatuh pada tanggal 12 Februari 2021.
“Tahun ini seperti yang sudah di informasikan oleh pimimpinan kami, bahwa kita tidak bisa merayakan seperti tahun sebelumnya yakni silaturrahmi secara langsung karena pandemi Covid-19,” ujar Ong Agus selaku Wakil Ketua Vihara Karuna Maitreya di Sampit, 27 Januari 2021.
Dikatakannya, kalau ingin merayakan hanya dengan keluarga sendiri saja, jadi tidak ada perayaan seperti tahun sebelumnya. Dimana sebelumnya pihaknya biasanya melakukan kunjungan ke keluarga terlebih dahulu sama-sama mengucapkan selamat tahun baru imlek.
“Kemudian ke keluarga jauh dan selanjutnya perayaan dengan umat lainnya,” sebutnya. Namun lanjut Ong Agus karena tahun ini ada pandemi Covid-19 dan ini tidak bisa di anggap sepele, jadi pihaknya sudah mengimbau kepada umat-umat untuk merayakan dengan keluarga saja dan jangan merayakan besar-besaran.
“Kalau mau silaturrahmi secara virtual saja melalui berbagai aplikasi yang sudah tersedia saat ini. Dan saat Imlek nanti umat diperbolehkan saja ibadah ke Vihara namun tidak diharuskan. Kami mengimbau agar ibadah di rumah saja,” ungkapnya.
Bahkan ujarnya, setelah 15 hari dari Imlek yakni ada perayaan Cap Go Meh. Dimana ini juga tidak akan ada perayaannya di Sampit karena pandemi Covid-19. “Untuk ibadah tetap bisa, namun dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, dan umat yang mau datang harus memperhatikan kesehatan, jika tidak enak badan di rumah saja,” ujarnya lagi.
Terlebih lagi dikatakannya, untuk Lansian di anjurkan tidak perlu ke Vihara juga anak kecil karena sangat rentan. Hal itu sesuai edaran dari Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. “Kalau Cap Go Meh ini memang jarang di Sampit dirayakan, yang biasanya ramai di rayakan bersama-sama itu Imlek. Seperti tahun lalu ada perayaan Imlek bersama,” bebernya.
Diketahui, sebelum ada pandemi, beberapa festival digelar untuk memeriahkan hari raya Imlek. Makanan khas Tionghoa, lampion, kertas, petasan hingga angpau serba merah turut meriuhkan Tahun Baru Cina ini.
Namun di tahun ini, untuk menghindari terjadinya lonjakan angka pasien positif Covid-19, perayaan Imlek ditiadakan dan hanya dianjurkan merayakan dengan keluarga di rumah dengan skala kecil.
(dia/matakalteng.com)
Apa komentar Anda?